BANDA ACEH — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berkunjung ke Aceh dalam rangka meninjau vaksinasi dan Rakor dengan Forkopimda dan sejumlah pejabat di Aceh.
Mendagri bersama rombongan mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar pada Selasa pagi (14/12) sekitar pukul 08.30 WIB, dijemput pejabat Forkopimda Aceh dan sejumlah pejabat lainnya saat berada di ruang VIP.
Sejumlah Pejabat Forkopimda Aceh yang menjemput Mendagri bersama rombongan di antaranya Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar, mewakili Pangdam IM dan sejumlah pejabat lainnya termasuk Sekda Aceh Taqwallah.
Seusai rehat sebentar di ruang VIP Bandara SIM, kemudian sekitar pukul 09.00 WIB, Mendagri bersama rombongan yang diiringi Pejabat di Aceh langsung bergerak menuju ke Kota Banda Aceh untuk meninjau lokasi vaksinasi di gedung Banda Aceh Convention Hall (BACH).
Selanjutnya setelah tiba di BACH, Mendagri sudah disambut sejumlah pejabat di Aceh lainnya diantaranya ada Wakapolda Aceh Brigjen Pol Agus Kurniady Sutisna, Irwasda Polda Aceh Kombes Pol Marzuki Ali Basyah, dan sejumlah PJU Polda Aceh serta Kadis Kesehatan Aceh dr Hanif
Di lokasi vaksinasi di Gedung BACH, Mendagri melihat berjalannya kegiatan vaksinasi dan juga berdialog dengan sejumlah masyarakat penerima vaksin.
Sebelum kembali ke Jakarta pada Selasa sore, Mendagri juga memimpin Rapat Koordinasi terkait penanganan Covid-19 dan percepatan vaksinasi Covid-19 di Aceh.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, memuji alur pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Pemerintah Aceh, yang dipusatkan di Banda Aceh Convention Hall, Selasa (14/12).
“Pelaksanaan vaksinasi terpusat seperti yang dilakukan Pemerintah Aceh di BACH ini sangat bagus. Mulai dari pendaftaran, screeningnya, vaksinasinya dan observasinya, kemudian masuk ke dalam aplikasi PCare yang akan terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi, sudah bagus,” ujar Tito.
Oleh karena itu, sambung Tito, untuk mencapai kekebalan kelompok, maka kegiatan seperti ini tidak boleh berhenti, harus digelorakan terus agar capaian vaksinasi maksimal sesuai target.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolri itu menambahkan, sesuai perintah Presiden, capaian vaksinasi tahap satu harus di atas 70 persen pada akhir Desember ini.
“Tidak ada cara lain, untuk mencapai target tersebut seluruh pemerintah di semua tingkatan harus bergerak bersama. Selain untuk proteksi, cakupan vaksinasi juga penting untuk menjaga capaian yang selama ini sudah cukup baik, seperti kasus positif yang jauh menurun, positif rate rendah, BOR juga rendah dan angka kematian yang jauh menurun,” kata Mendagri.
“Namun, saat ini cakupan vaksinasi kita masih rendah. Oleh karena itu, pemerintah di semua tingkatan, semua institusi termasuk BUMN harus bergerak bersama,” sambung Mendagri.
Dalam rangka memberikan atensi khusus kepada daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah, sejak kemarin Mendagri bersama rombongan sudah berkunjung ke Papua, Papua Barat, Sulawesi Tenggara dan hari ini Aceh.
“Kita juga menggelar Rapat Koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota agar semua bangkit bergerak menyukseskan vaksinasi,” tutur Mendagri.
Sebagaimana diketahui, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo, mulai hari ini vaksinasi bagi anak usia 6 hingga 11 tahun dimulai. Dan, kehadiran Mendagri di Aceh ini adalah untuk memantau pelaksanaan vaksinasi tersebut, serta akan menggelar Rapat Koordinasi percepatan pelaksanaan vaksinasi dengan bupati/wali kota dan Forkopimda se-Aceh serta menghadiri sejumlah agenda kerja lainnya.
Di BACH, Mendagri yang turut didampingi Gubernur, Kapolda Aceh dan perwakilan Kodam Iskandar Muda serta Sekda Aceh dan sejumlah kepala SKPA, mendapatkan penjelasan terkait alur vaksinasi di BACH oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif.
Mendagri dan Gubernur juga sempat berdialog dengan sejumlah vaksinator dan siswa yang divaksin.
Kepada Mendagri, salah seorang vaksinator menjelaskan jika ia dapat menyuntikkan vaksin kepada 100 orang per hari.
Namun hal tersebut tergantung jumlah masyarakat yang datang.
Kepada Mendagri, Kepala Dinas Kesehatan Aceh juga menjelaskan, bahwa para vaksinator di BACH pernah sukses melakukan vaksinasi kepada 2 ribu masyarakat dalam sehari.
“Bagus, kalau 100 orang per vaksinator per hari itu sangat baik,” ujar Mendagri.
Gubernur Aceh menjelaskan, hingga saat ini angka capaian vaksinasi Covid-19 di Aceh berada pada angka 50 persen.
“Di Aceh, rata-rata itu sebesar 50 persen, memang ada perbedaan yang cukup signifikan antara Kota Banda Aceh dengan daerah lain. Banda Aceh sudah di atas 70 persen. Oleh karena itu, dalam Rakor nanti akan kita minta arahan dari Pak Mendagri akan capaian vaksinasi bisa lebih maksimal. Saat ini, tidak ada lagi alasan kekurangan vaksin, karena jumlah vaksin sangat cukup,” ujar gubernur. (IA)