Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Aceh

Wakil Ketua FPI Aceh Cekcok dengan Dandim 0101/BS di Masjid Raya

Last updated: Jumat, 1 Januari 2021 00:32 WIB
By Redaksi
Share
2 Min Read
Cuplikan video Wakil Ketua FPI Aceh cekcok dengan Dandim 0101/BS
SHARE

Banda Aceh — Sebuah video beredar di media sosial, menayangkan momen adu mulut antara Wakil Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh Wahidin dengan Dandim 0101/BS Kolonel Inf Abdul Razak Rangkuti.

Momen tersebut diduga terekam video pada hari Kamis pagi (31/12/2020) usai salat subuh, di selasar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Dalam video tersebut, terlihat Wahidin marah-marah di hadapan Kolonel Abdul Razak, diduga menyangkut penerapan protokol kesehatan dalam rangka penanganan Pandemi COVID-19.

- Advertisement -

Tampak pula di situ sejumlah anggota TNI, tak jauh dari tempat Wahidin dan Abdul Razak cekcok.

Abdul Razak menyarankan agar Wahidin dan jamaah memakai masker. Wahidin lantas membalas sambil menggerakkan tangan.

- Advertisement -

“Kalau untuk umat Islam, (harus pakai) masker, (harus) rapid, tak boleh rapat-rapat,” kata Wahidin dengan nada kesal.

Aceh Siapkan Bandara SIM Pusat Layanan Haji, Wisata dan Ekonomi Regional
Resmi Jabat Sekdako Banda Aceh, Ir Jalaluddin Langsung Terima Sejumlah Tugas Berat dari Wali Kota Illiza
Viral Aksi Vulgar Saat Kendarai Motor, Wanita di Banda Aceh Ternyata Alami Gangguan Jiwa
Wagub Fadhlullah Harap Dukungan Ulama Implementasi Ingub Shalat Berjamaah

“Nasrani saja, Pak, di tanggal 31, tidak ada kegiatan. Itu Nasrani, kita ini muslim,” kata Razak.

Wahidin kemudian meninggikan suaranya dan kesal karena tujuan mereka ke masjid adalah untuk berdoa, termasuk berdoa agar pandemi ini cepat berlalu.
“Kami cuma mau berdoa, kenapa diganggu?” kata Wahidin.

Kolonel Abdul Razak kemudian mencoba menenangkan Wahidin, dan menjelaskan bahwa jamaah hendaknya menjalani rapid test terlebih dahulu.

- Advertisement -

Mendengar perkataan Razak, Wahidin lantas balik bertanya, “Kalian sendiri sudah rapid belum? Mana surat rapidnya?”

Kepada wartawan, Kolonel Abdul Razak Rangkuti mengaku bahwa pihaknya tidak bermaksud melarang anggota FPI untuk berdoa di masjid.

Pihaknya hanya bertugas menerapkan SOP protokol kesehatan dan mengklaim bahwa pihaknya juga menyediakan layanan rapid test secara prodeo. (IA/Indozone.id)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
See Full Bio
Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article MPU Sebut Keberadaan FPI di Aceh Masih Positif, Tak Menakutkan
Next Article Positif Covid-19 Aceh Bertambah 106 Orang, Total Sudah 1.398 Kasus 6 Lagi Pasien Covid-19 Aceh Meninggal, Kasus Lama Yang Dicatat Sekarang

You May also Like

Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem
Aceh

Gubernur Aceh Terbitkan Edaran Larang Pungli dalam Penerimaan Murid Baru

Jumat, 20 Juni 2025
Aceh

Istri Gubernur Serahkan Kartu Identitas Anak kepada Murid SDN 58 Banda Aceh

Senin, 22 Maret 2021
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Aceh

Layanan Buruk PSC 119 Aceh: Ambulans Menganggur Tanpa Petugas, Pasien Kritis Terlantar

Senin, 12 Mei 2025
Aceh

1.875 Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 Ditindak

Jumat, 23 Oktober 2020
Show More
  • More News:
  • www.infoaceh.net
  • peristiwa
  • nasional
  • aceh
  • prabowo:
  • umum
  • utama
  • politik
  • dan
  • ekonomi
  • besar
  • banda
  • pendidikan
  • Prabowo Subianto
  • hukum
  • jadi
  • 2024
  • polisi
  • warga
  • syariah
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?