Menurutnya, ada dua hal yang melatari dibentuknya KSB di suatu daerah, pertama, adanya permintaan dari daerah itu sendiri dan yang kedua adalah jika memang di satu daerah tersebut ada potensi diharuskan dibentuk KSB seperti di wilayah yang berdekatan dengan gunung berapi dan sebagainya.
“KSB merupakan perpanjangan tangan dari Kemensos, bisa dibayangkan, jika terjadi bencana dan harus menunggu Kemensos untuk bergerak, masyarakat sudah dipastikan akan lebih menderita,” ungkapnya.
Ia menuturkan, Pemerintah Pusat melalui Kemensos senantiasa hadir untuk membantu masyarakat, Kemensos berkomitmen akan selalu hadir bersama masyarakat untuk menanggulangi bencana.
“Pemerintah Indonesia senantiasa hadir untuk membantu masyarakat, Wakil Presiden mengalokasikan dana yang luar biasa untuk menanggulangi bencana di setiap daerah,” tuturnya.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial Aceh Besar Bahrul Jamil mengatakan, tujuan pembentukan KSB dan Tagana Masuk Sekolah (TMS) merupakan upaya Pemerintah Aceh Besar dalam menyiapkan generasi yang sadar dan siap siaga terhadap bencana sejak dini, selain itu menurut BJ, hal tersebut juga memperkenalkan pengetahuan tentang mitigasi bencana pada satuan pendidikan dan memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik dan peserta didik.
“KSB dan TMS juga sebagai pemahaman dan meningkatkan kemampuan pelajar atau anak usia sekolah dengan berbagai pengetahuan tentang penyelamatan diri dan rambu evakuasi, begitu juga kemampuan anak-anak dalam komunikasi mencari bantuan atau membutuhkan pertolongan,” ucap BJ.
Menurutnya, hal yang paling penting dalam pembentuk kan KSB dan TMS adalah sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan meluaskan jangkauan wilayah siaga bencana di Aceh dan khususnya Aceh Besar.
“Itu beberapa hal utama tujuan pembentuk kan KSB dan TMS,” pungkasnya. (IA)