Wali Kota Sabang Geram: Instruksinya Diabaikan Direktur RSUD, Telepon Juga Tak Dijawab
Sabang, Infoaceh.net – Wali Kota Sabang, Zulkifli H Adam, menyampaikan kekesalannya secara terbuka terhadap sikap Direktur RSUD Sabang yang dinilai tidak komunikatif dan mengabaikan instruksi kepala daerah.
Hal itu diungkapkan Zulkifli saat bertemu jajaran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Sabang, Selasa, 22 Juli 2025 di ruang rapat lantai III Sekretariat Daerah Kota Sabang.
“Saya telepon tidak diangkat. Ditelepon balik juga tidak,” ucap Zulkifli dengan nada kecewa, sambil menunjukkan riwayat panggilannya ke nomor Direktur RSUD pada 17 Juli lalu.
“Nggak tahu lagi harus bilang apa,” tambahnya sembari menunjukkan ekspresi kecewa di hadapan awak media.
Zulkifli menyebutkan, inti persoalan ini berawal dari kebijakannya yang telah disampaikan sejak hari pertama menjabat, yaitu agar insentif jaga malam bagi tenaga kesehatan diubah dari bentuk makanan menjadi uang tunai.
Menurutnya, pemberian uang akan memberi fleksibilitas dan manfaat lebih bagi petugas medis yang berjaga di malam hari.
“Saya lebih setuju jika diberikan dalam bentuk uang. Kalau makanan, saya rasa tidak cocok,” tegasnya dalam konferensi pers usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Sabang pada 16 Juni lalu.
Namun, sebulan lebih berlalu, arahan tersebut tak juga dijalankan. Pemberian snack malam masih terus berlangsung, seolah mengabaikan instruksi langsung dari wali kota.
Wakil Wali Kota Suradji Junus yang turut hadir dalam pertemuan tersebut juga mengamini bahwa komunikasi antara jajaran Pemko dan manajemen RSUD perlu dievaluasi serius.
Zulkifli menyebut, sikap Direktur RSUD tersebut bukan hanya soal etika komunikasi, namun juga menyangkut disiplin dalam menjalankan arahan pimpinan tertinggi kota.
Ia menyiratkan, bila situasi ini terus berlarut, evaluasi total terhadap manajemen rumah sakit bukan hal yang mustahil.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak RSUD Sabang terkait alasan di balik belum dilaksanakannya perubahan sistem insentif tersebut, maupun penjelasan atas sikap diam Direktur RSUD terhadap panggilan dari wali kota.