Banda Aceh — Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar menganugerahi gelar kehormatan untuk dua mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yakni (alm) Tgk Abdullah Syafi’i dan Tgk Ilyas Leube yang juga merupakan mantan Perdana Menteri ke-2 Aceh Merdeka.
Gelar kehormatan tersebut diberikan langsung oleh Malik Mahmud Al Haytar kepada adik kandung Abdullah Syafi’i yakni Fatimah, sedangkan untuk Ilyas Leube diserahkan kepada anak kandungnya Munadi.
Prosesi penyerahan berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh kawasan Lampeuneureut, Aceh Besar, Senin (6/12) malam.
Malik Mahmud mengatakan pemberian gelar ini setidaknya menjadi pengingat, penguat kebersamaan Aceh dalam memperjuangkan apa yang telah diperjanjikan Pemerintah Indonesia sesuai dengan perjanjian damai MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005.
Menurut dia pria yang akrab disapa Teungku Lah itu telah mengabdikan seluruh hidupnya, baik jiwa, harta dan keluarga demi perjuangan melawan ketidakadilan yang berlaku di bumi Aceh.
Sedangkan Tgk Ilyas Leube, kata Malik Mahmud, merupakan tokoh kharismatik asal dataran tinggi Gayo yang mengabdikan hidupnya dalam tiga era perjuangan. Mulai melawan penjajahan Belanda dan Jepang, perjuangan DI/TII dan perjuangan Gerakan Aceh Merdeka.
Dalam kabinet GAM, katanya, Tgk Ilyas Leube dipercayakan sebagai Perdana Menteri ke-2 tahun 1980-1982, dan juga menjabat sebagai Dewan Syura GAM 1977-1982, dan Menteri Kehakiman GAM 1977-1982.
“Gelar kehormatan diberikan sebagai bentuk apresiasi karena telah berkontribusi dalam perjuangan Aceh, penegakan Dinul Islam, perdamaian Aceh, persatuan, keadilan dan kemakmuran rakyat Aceh,” kata Malik Mahmud Al Haytar.
Dikatakannya, Tgk Abdullah Syafi’i merupakan panglima GAM yang syahid (meninggal) dalam sebuah pertempuran bersama istrinya pada 22 Januari 2002 lalu di kawasan hutan Cubo, Pidie Jaya, Aceh.
“Teungku Lah sendiri mulai bergabung dalam perjuangan GAM pada usia 29 tahun, tepatnya pada 3 Desember 1976. Sehari sebelum deklarasi kemerdekaan Aceh di Gunung Halimon,” tuturnya dikutip dari Antara.
Ia menyebutkan, pada 1 Januari 1993 Teungku Lah resmi diangkat sebagai Panglima GAM Komando Pusat Tiro. Di kalangan masyarakat umum dan jurnalis khususnya ia dikenal sebagai sosok bersahaja, memiliki kemampuan baik dalam membangun komunikasi, dan sering tampil sederhana.
Sementara Tgk Ilyas Leube lahir di Kenawat, Aceh Tengah 20 Januari 1920, dan syahid dalam sebuah pertempuran di wilayah Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Aceh pada 16 April 1982. (IA)