Blangkejeren – Wali Nanggroe Aceh Malik Al Haytar meminta kepada Pemerintah Aceh dan Pemkab Gayo agar dapat benar-benar memfokuskan perhatian dalam upaya pelestarian dan pengembangan kawasan hutan serta kawasan wisata yang di daerah yang dijuluki Negeri Seribu Bukit tersebut.
Hal itu disampaikan Malik Mahmud saat membuka Sosialisasi Program Kelembagaan Wali Nanggroe di Gayo Lues, Senin (29/3).
Di hadapan para peserta kegiatan yang antara lain terdiri atas tokoh-tokoh lembaga adat dan Lembaga Keistimewaan Aceh Kabupaten Gayo Lues, Wali Nanggroe mengungkapkan kebanggaan dan kekagumannya terhadap kekayaan dan keindahan alam yang ada di kawasan dataran tinggi Gayo, terutama di Gayo Lues.
“Dua hari ini saya menempuh perjalanan panjang dari Banda Aceh ke Takengon, kemudian ke Gayo Lues. Melihat keindahan alam yang ada disini, hilang lelah, rasanya sejuk dan bahagia,” kata Wali Nanggroe.
Wali Nanggroe juga menuturkan, dalam perjalanan dari Takengon ke Gayo Lues, dirinya begitu menikmati setiap rute yang dilalui. “Apa-apa yang kita miliki disini (dataran tinggi Gayo) serupa dengan Negara Switzerland yang telah dikenal oleh turis mancanegara,” sebut Wali Nanggroe.
Jika dikembangkan dan dikelola dengan baik, tambah Wali Nanggroe, bukan tidak mungkin Gayo Lues akan setenar Switzerland, akan banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.
“Karenanya, saya minta kepada Pemerintah Aceh agar penggunaan dana Otonomi Khusus Aceh juga dapat dimaksimalkan untuk pelestarian dan pengembangan Negeri Seribu Bukit ini,” harap Wali Nanggroe.
Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe turut menyerahkan santunan secara simbolis kepada puluhan anak yatim yang ada di Gayo Lues.
Selain membuka dan menghadiri Sosialisasi Program Kelembagaan Wali Nanggroe, di Gayo Lues Malik Mahmud juga melakukan pertemuan silaturrahmi dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat. (IA)