BANDA ACEH — Usai Salat Zuhur di Masjid Babut Taqwa Batoh Kota Banda Aceh, Selasa (6/7) para jamaah terharu dengan adanya salah seorang warga Medan Sumatera Utara memeluk Islam dari agama sebelumnya yakni Kristen Protestan.
Warga Medan itu sebelum memeluk Islam bernama Dionisius Purba (15). Setelah mengucap dua kalimah syahadat, Dionisius diberi nama baru menjadi Rahmad Dian.
Di hadapan para jamaah, hadir juga Anggota DPR Aceh Sulaiman dan juga perwakilan dari Kodam Iskandar Muda Hendra Ustadz Darisman yang dipercayakan memimpin prosesi pensyahadatan Rahmad.
Saat itu, Rahmad dengan lancar mengikuti kalimah syahadat yang dibacakan oleh Ustadz Darisman, hingga di akhir prosesi itu sontak terdengar kalimat Alhamdulillah dari para jamaah dengan suasana haru.
Kemudian, usai prosesi pensyahadatan selesai, giliran Ustadz Muzi Abdullah menyampaikan ceramah agama di hadapan Rahmad dan para jamaah.
Muzi dalam ceramahnya menyebutkan, niat dari Rahmad untuk hidup dalam Islam, sebuah keputusan tepat, apalagi umur Rahmad masih tergolong anak-anak.
“Perlu diketahui oleh jamaah sekalian, Saudara kita ini yang baru memeluk agama islam, sudah mendapatkan izin dari orang tuanya di Medan, dan keluarga mereka telah mengizinkan Rahmad memeluk Islam,” ucapnya.
Disamping itu, menurut Muzi, setelah Rahmad memeluk Islam, kewajiban bagi Rahmad untuk menggali ilmu tentang Islam agar lebih memahami tentang agama yang diyakini saat ini
Tawarkan Masuk Pesantren
Sementara Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Sulaiman yang kebetulan hadir saat prosesi itu, menawarkan kepada Rahmad dan pihak keluarganya di Aceh agar Rahmad didaftarkan ke pesantren agar mendapatkan ilmu agama Islam yang sempurna.
“Jika Rahmad berkenan, saya menanggung semua biaya untuk masuk pesantren di Samahani, Insya Allah saya biayai. Tujuan saya agar Rahmad ke depannya lebih fokus dan istiqamah dalam mendalami tentang islam,” ucap Sulaiman.
Kemudian, kata Sulaiman, meski Rahmad telah memeluk Islam dengan kesadaran diri sendiri dan bahkan sudah mendapat izin orang tuanya, namun masih ada tanggung jawab bersama kita semua untuk menjaga seorang Mualaf ini.
“Sama-sama kita bimbing, kita bantu apa yang menjadi kebutuhan Rahmad,” tutup Sulaiman.
Usai semua prosesi acara, para jamaah melantunkan shalawat, kemudian Rahmad menyalami para jamaah satu persatu yang hadir menyaksikan prosesi masuk islam dirinya. (IA)