INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Biografi Ulama Aceh

Abu Hasballah Indrapuri, Ulama Ahli Al-Qur’an

Last updated: Minggu, 7 Juni 2020 22:02 WIB
By Redaksi
Share
6 Min Read
Img 20200607 Wa0003
SHARE

Lahir dari keluarga ulama dan pemimpin masyarakat, ayahnya adalah Teungku Chik Umar Diyan dan Ibunya Hajjah Shafiah. Mengenai ayahnya Teungku Chik Umar Diyan adalah seorang ulama pendiri dayah di Lam U sehingga sering disebut juga dengan Teungku Chik Di Lam U, seorang ulama pejuang segenerasi dengan Teungku Chik Ditiro, Teungku Chik Tanoh Abee dan Teungku Haji Muda Kruengkalee, yang kemudian hijrah ke Yan Kedah Malaysia untuk membentuk jaringan ulama baru bersama dengan sahabatnya Teungku Chik Muhammad Arsyad Diyan gurunya para ulama Aceh.

Teungku Ahmad Hasballah dilahirkan di Lam U sekitar tahun 1888, namun karena kiprah keulamannya dan Dayah Hasbiyah Indrapuri yang beliau pimpin, sehingga beliau dikenal dengan sebutan Abu Indrapuri.

Aba H Asnawi bin Tgk Ramli atau yang lebih dikenal Aba Asnawi Lamno
Aba Asnawi Lamno, Sosok Ulama Alim dan Tawadhu Penggerak Ekonomi Dayah

Kehadiran Abu Indrapuri memiliki arti penting dalam jejaring keulamaan Aceh secara menyeluruh. Karena Teungku Syekh Muda Waly pernah berguru kepadanya. Dan Abu Indrapuri bersahabat dengan Abu Kruengkalee, serta beliau memiliki keahlian dalam bidang ilmu Al-Qur’an.

- ADVERTISEMENT -

Beliau sebaya dengan Abu Kruengkalee dan Abu Lambhuk. Abu Indrapuri dilahirkan ditahun 1888, Abu Kruengkalee lahir di tahun 1886, sedangkan Abu Lambhuk pada tahun 1890. Mereka tiga serangkai para ulama yang ikut belajar di Yan Keudah Malaysia dan ditambah teman mereka yang lain yaitu Teungku Syekh Muhammad Saman Siron.

Kemudian ketiganya meneruskan pengajian ke Mekkah, kecuali Abu Muhammad Saleh Lambhuk yang langsung pulang selesai pendidikannya di Yan dan membangun Dayah di Lambhuk.

- ADVERTISEMENT -
Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk H Usman bin Ali
Abu Kuta Krueng, Sosok Ulama Tasawuf Aceh yang Diharapkan Doanya

Abu Indrapuri semenjak kecil telah dalam bidang Al-Qur’an maka bakat Abu Indrapuri sangat dikenal, sehingga beliau merupakan salah satu Qari terbaik pada masanya. Selain belajar dari ayahnya, beliau juga mengembara ke berbagai lembaga pendidikan yang ada di Aceh seperti Dayah Piyeung, Dayah Samalanga, Dayah Titeu dan kepada Dayah Lamjabat.

Belum merasa cukup dengan ilmunya, Abu Indrapuri kemudian berangkat ke Yan Kedah belajar kepada Teungku Chik Muhammad Arsyad yang juga guru dari Abu Kruengkalee.

Selain memiliki teman yang alim, Abu Indrapuri juga memiliki saudara seayah yang semuanya ulama dan pemimpin dayah.

Ulama kharismatik Aceh Tgk H Ishak Bin Ahmad atau dikenal Abu Ishak Lamkawe wafat pada usia 78 tahun
Abu Ishak Lamkawe, Ulama Kharismatik dan Tawadhu’ Gurunya Abu Mudi

Diantara saudaranya adalah Teungku Abdullah Lam U atau Abu Lam U yang merupakan pelanjut Dayah Lam U, Teungku Abdul Hamid Niron Pendiri dayah di Niron Aceh Besar, dan Teungku Madhan yang kemudian menetap dan melanjutkan pengajian Teungku Chik Umar Diyan di Yan Kedah Malaysia.

- ADVERTISEMENT -

Setelah mengecap pendidikan di Yan Kedah Malaysia, kemudian Abu Indrapuri berangkat ke Mekkah selama beberapa tahun di sana. Beliau termasuk ulama Aceh yang lama belajar di Mekkah sehingga kemampuan bahasa Arab dan peguasaan keilmuannya tentu tidak diragukan lagi.

Sepulang dari Mekkah Abu Indrapuri pulang ke Yan Keudah Malaysia, baru pada tahun 1922 beliau pulang ke Aceh atas permintaan para ulama seperti Tuwanku Raja Keumala dan Abu Kruengkalee untuk memimpin Dayah Hasbiyah Indrapuri melanjutkan pengajian Teungku Chik Empeu Trieng.

Pada masa kepemimpinan Abu Indrapuri perkembangan Dayah Hasbiyah sangat pesat, santrinya datang dari berbagai wilayah untuk belajar di dayah tersebut, apalagi untuk kajian al-Qur’an sebuah ilmu yang masih langka dalam kalangan masyarakat Aceh saat itu.

Diantara banyak murid yang pernah singgah di Dayah tersebut adalah ulama terpandang Aceh Teungku Syekh Muda Waly al-Khalidy. Karena melihat talenta dan kealiman Teungku Syekh Muda Waly, maka Abu Indrapuri yang meminta kepada Teuku Hasan Geulumpang Payong untuk mengirim pemuda-pemuda yang alim agar belajar ke Padang, sehingga berangkatlah Abuya Muda Waly dengan Teungku Muhammad Ali Piyeung, Said Abu Bakar dan para pelajar yang lain, karena ketika itu baru pulang seorang terpelajar dari Darul Ulum Kairo yaitu Ustadz Haji Mahmud Yunus.

Bahkan disebutkan bahwa Teungku Muhammad Sufi Glee Karong Pendiri Madrasah Islahul Umam Susoh yang pernah beradu argumen dengan Abuya Muda Waly adalah juga murid dari Abu Indrapuri.

Selain berkiprah sebagai seorang ulama yang mengayomi masyarakat, Abu Indrapuri juga termasuk ulama dari kalangan pembaharuan yang banyak melakukan inovasi dan perubahan dalam dunia pendidikan. Beliau dapat digolongkan dalam ulama kaum muda seperti Teungku Abdul Hamid Tanjungan, Teungku Abdul Wahab Kenaloi, Teungku Abdussalam Meunasah Meucap dan para ulama PUSA lainnya.

Abu Indrapuri juga aktif diberbagai organisasi keislaman. Beliau juga penasehat berbagai organisasi keislaman, bahkan pada masa Jepang berkuasa, beliau pernah ditunjuk sebagai Kepala Mahkamah Syari’ah, dan merupakan ahli dalam bidang fatwa.

Pada masa terbentuknya Pusa, Abu Indrapuri ditunjuk sebagai Ketua Majelis Syuyukh Pusa. Karena fikirannya yang modernis, maka beliau dekat dengan Teungku Muhammad Daud Bereueh, seorang tokoh berpengaruh pada masanya dan Ketua umum Pusa Aceh.

Karena kedekatan ini, beliau pernah bergabung dengan DII TII Teungku Muhammad Daud Bereueh, walaupun kemudian beliau memilih turun gunung seperti Teungku Haji Abdullah Ujong Rimba setelah mampu diyakinkan oleh Prof Haji Ali Hasymi dan Kolonel Syamaun Gaharu.

Sikap Abu Indrapuri dalam hal ini tentunya berbeda dengan para ulama lainya seperti Abu Kruengkale, Abu Cot Kuta, Abuya Muda Waly, Abu Selimuem dan para ulama umumnya.

Setelah beliau turun gunung, atas persetujuan ulama Aceh dan Gubernur ketika itu dimana Abu Indrapuri ingin berangkat kembali ke Yan Kedah Malaysia karena ingin berziarah ke makam ayahnya Teungku Chik Umar Diyan. Sekitar tahun 1958, berangkatlah Abu Indrapuri ke Yan Kedah Malaysia.

Tidak lama beliau di sana sekitar satu tahun kemudian wafatlah ulama besar tersebut di tahun 1959. Dan kuburannya berdekatan dengan kuburan ayahnya. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.

Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc (Ketua STAI al Washliyah Banda Aceh; Pengampu Pengajian Rutin TAFITAS Aceh; dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama)

Previous Article Syahrul Syamaun DPA Partai Aceh Siap Hadapi Gugatan Syahrul Syamaun
Next Article 2 Warga Bakar Sampah, Rumah Saifullah Ikut Terbakar

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Biografi Ulama Aceh

Abu Tumin, Ulama Kharismatik Pengawal Agama Masyarakat Aceh

Kamis, 19 Juni 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Lueng Angen, Ulama Kharismatik yang Mengorbit Banyak Ulama dan Mustajab Doanya

Selasa, 7 Maret 2023
Biografi Ulama Aceh

Tgk Chiek Di Simpang, Ulama Besar Aceh Penulis Kitab Lapan

Rabu, 28 Juli 2021
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Zamzami; Ulama Dayah Pencerah Umat, Nasehati Umara dengan Pemikiran Jernihnya

Rabu, 17 Maret 2021
Habib Muhammad bin Achmad al-Athas Simpang Ulim
Biografi Ulama Aceh

Habib Muhammad, Waliyullah Cucu Rasulullah Pendiri Masjid Ba’alawi di Aceh

Sabtu, 11 Oktober 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Zulkifli Ahmad Cot Mane, Ulama Ahli Fiqih Pimpinan Dayah MUDI Abdya

Sabtu, 14 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Muhammad Darimi, Sosok Ulama Tawadhu’ Yang Luas Keilmuannya

Sabtu, 7 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Teupin Gajah, Ulama Tasawuf Murabbi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 1 November 2020
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?