Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Abu Imam Syamsuddin Sangkalan, Ulama Kharismatik di Labuhan Haji

Santrinya yang sudah mulai banyak, antusiasme masyarakat yang semakin tinggi, terlebih lagi pimpinan Dayahnya merupakan ulama yang diperhitungkan.

Setelah beberapa tahun memimpin Dayah Darul Aman Sangkalan, di tahun 1961 wafatlah guru Abu Imam Syamsuddin yaitu Abuya Muda Waly al-Khalidy. Pada waktu itu beliau sedang berada di kampung halamannya Blangporoh Labuhan Haji. Datanglah perwakilan dari Dayah Darussalam yaitu Abu Jailani Kota Fajar sebagai alumni yang dituakan memohon kepada Abu Imam Syamsuddin untuk memimpin Dayah Darussalam setelah wafatnya Abuya Syekh Muda Waly.

Karena anak pertama Abuya Syekh Muda Waly sedang di Jakarta untuk mempersiapkan diri belajar ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Maka setelah musyawarah mufakat dari seluruh perwakilan masyarakat dan keluarga Abuya, maka ditunjuklah Abu Imam Syamsuddin sebagai Pimpinan Dayah Darussalam Labuhan Haji.

Pada masa kepemimpinan Abu Imam Syamsuddin, umumnya murid-murid Abuya sudah banyak yang pulang kampung dan menjadi pimpinan pesantren dan sebagai ulama di wilayahnya masing-masing.

Pada masa itu juga anak-anak Abuya Syekh Muda Waly belajar langsung kepada Teungku Imam Syamsuddin. Sebut saja misalnya Abuya Jamaluddin Waly yang kemudian memimpin Darussalam setelah Abu Imam Syamsuddin di tahun 1968 dalam usia dua puluh tiga tahun sehingga beliau disebut KM atau Kiyai Muda Jamaluddin Waly.

Murid lannya ialah Abu Haji Mohd Syam Marfaly, seorang ulama teguh dan tegas dari Blangpidie, pimpinan Bustanul Huda Blangpidie. Dan adik dari Abuya Jamaluddin Waly yaitu Abuya Haji Amran Waly juga murid dari Abu Imam Syamsuddin Sangkalan. Bahkan Abuya Doktor Muhibbudin Waly juga pernah belajar kepada Abu Imam Syamsuddin Sangkalan.

Setelah selesai masa pengabdian beliau di Darussalam Labuhan Haji, estafet selanjutnya Darussalam dipimpin oleh Abuya Kiyai Muda Jamaluddin Waly. Maka pulanglah Abu Imam Syamsuddin ke Sangkalan untuk kali kedua, dan membenahi kembali dayahnya yang sudah empat tahun beliau tinggalkan, dan beliau merubah nama dayah dari Darul Aman ke Babussalam Sangkalan.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

Data kontak yang digunakan pelaku, lengkap dengan foto profil dan nama Nasir Nurdin, Ketua PWI Aceh. (Foto: Tangkapan layar)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup