Setelah keadaan mereda, maka Abu Meunasah Mee kemudian memohon izin dari dua orang gurunya untuk melanjutkan pengajiannya kepada ulama tekenal di Darussalam Labuhan Haji.
Berangkatlah Abu Meunasah Mee ke Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan diperkirakan sekitar tahun 1958. Ada beberapa ulama lainnya yang juga berangkat ke Labuhan Haji di tahun 1958 seperti Abu Haji Mohd Syam Marfaly Blangpidie, Abon Kota Fajar, dan umumnya mereka yang tidak belajar di kelas Bustanul Muhaqqiqin, belajar di kelas di bawahnya yang diajar oleh Abuya Muhibbuddin Waly dan kelas dibawahnya diajarkan oleh Abu Tu Min Blang Blahdeh.
Maka dengan segenap kesungguhan, Abu Meunasah Mee belajar di Darussalam selama lebih kurang tiga tahun. Setelah wafatnya Abuya Syekh Muda Waly, di tahun 1962 pulanglah Abu Meunasah Mee ke kampung halamannya.
Kepulangan Abu Meunasah Mee sangat dinatikan oleh gurunya Teungku Usman Meunasah Raya, mengingat beliau telah sepuh, sehingga tanggungjawabnya sebagai Imam Chik diserahkan ke Abu Meunasah Mee.
Selain diangkat sebagai imam chik, beliau juga diminta oleh masyarakat Jangka Buya untuk mendirikan lembaga pendidikan agar masyarakat Jangka Buya bisa tercerahkan, maka di tahun 1963 beliau membangun sebuah dayah yang berada dalam kawasan komplek mesjid Jamik tersebut dengan nama Dayah Darul Muta’alimin.
Namun pada tahun 1980 jabatan beliau sebagai imam chik dikembalikan kembali ke masyarakat Jangka Buya, mengingat kondisi kesehatan beliau yang tidak memungkinkan.
Demikian halnya juga dengan Dayah Darul Muta’alimin yang telah dibangunnya dipindahkan ke kampung halamannya ke Meunasah Mee. Sejak itu beliau fokus mengembangkan keilmuannya di Dayah Darul Muta’alimin Meunasah Mee.
Disebutkan, sebagai seorang ulama beliau memiliki memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni, walaupun demikian, dalam kajian ilmu faraidh, beliau merupakan ahli yang menjadi rujukan masyarakat di daerah Meunasah Mee dan sekitarnya.
Selain sebagai seorang ulama yang menjadi pengayom masyarakat, beliau juga seorang ulama yang dituakan, sehingga berbagai persoalan masyarakat banyak melibatkan beliau untuk menyelesaikannya.