INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Biografi Ulama Aceh

Abu Muhammad Zamzami Lam Ateuk, Ulama Yang Teguh Memegang Prinsip

Last updated: Sabtu, 8 Agustus 2020 18:19 WIB
By Redaksi
Share
7 Min Read
SHARE

Abu Muhammad Zamzami dikenal oleh masyarakat sebagai ulama yang konsisten dan istiqamah dalam mendidik masyarakat terutama dengan dayah yang beliau dirikan, dan murid-muridnya yang banyak membuka dayah di wilayah masing-masing.

Selain itu Abu Muhammad Zamzami juga dikenal sebagai ulama yang teguh memegang prinsip dan keyakinan beliau.

Aba H Asnawi bin Tgk Ramli atau yang lebih dikenal Aba Asnawi Lamno
Aba Asnawi Lamno, Sosok Ulama Alim dan Tawadhu Penggerak Ekonomi Dayah

Abu Muhammad Zamzami masih keturunan ulama dan pengawal agama masyarakat Aceh Besar. Dalam dirinya mengalir darah pejuang yang diwarisi dari Teungku Chik Ahmad Buengcala yang merupakan ulama pejuang, pendiri Dayah Buengcala dan sahabat Teungku Chik Di Tiro.

- ADVERTISEMENT -

Teungku Chik Ahmad Buengcala syahid di Tangse dan diantara muridnya yang terakhir di Dayah Buengcala adalah Teungku Syekh Aidarus Lamno atau dikenal dengan Abu Sabang Lamno yang merupakan guru utama para ulama Lamno Aceh Jaya.

Abu Muhammad Zamzami lahir pada tahun 1936 di Desa Lambaro Deah tepatnya di Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar. Setelah menempuh pendidikan umumnya di Sekolah Rakyat Lam Ateuk, Abu Muhammad Zamzami mulai belajar kepada Abu Ishaq al-Amiry Ulee Titi yang merupakan murid dari Abu Muhammad Hasan Kruengkalee dan Abu Meunasah Kumbang kakeknya Teungku Haji Ahmad Dewi ulama dan orator.

- ADVERTISEMENT -
Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk H Usman bin Ali
Abu Kuta Krueng, Sosok Ulama Tasawuf Aceh yang Diharapkan Doanya

Setelah lima tahun beliau belajar di Dayah Ulee Titi, merasa ilmunya masih dangkal, maka Abu Muhammad Zamzami kemudian melanjutkan kajian keilmuannya ke salah satu Dayah di Sawang Aceh Selatan yang ketika itu dipimpin oleh seorang ulama yang bernama Teungku Ishaq Jeunib atau dikenal dengan Teungku Jeunib.

Setelah beberapa tahun beliau di Dayah Sawang, Abu Muhammad Zamzami kemudian melanjutkan kajian keilmuannya pada tahun 1954 ke Dayah Darussalam Labuhan Haji yang dipimpin oleh Abuya Syekh Muda Waly.

Pada tahun 1950-an umumnya murid-murid senior Abuya Muda Waly belum banyak yang pulang kampung, karena umumnya para santri senior mulai pulang kampung di tahun 1956 seperti Syech Aidarus Abdul Ghani Kampar Riau dan Abu Imam Samsuddin Sangkalan yang pulang kampung pada tahun 1956.

Ulama kharismatik Aceh Tgk H Ishak Bin Ahmad atau dikenal Abu Ishak Lamkawe wafat pada usia 78 tahun
Abu Ishak Lamkawe, Ulama Kharismatik dan Tawadhu’ Gurunya Abu Mudi

Sedangkan para ulama lainnya seperti Abu Tanoh Mirah pulang di tahun 1957, kemudian menyusul tahun 1958 pulang pula Abon Samalanga, dan pada tahun 1959 Abu Tumin pulang, pada tahun 1960 Abu Daud Zamzami pulang dan ulama lainnya yang kemudian mendirikan Dayah di wilayahnya masing-masing.

- ADVERTISEMENT -

Abu Muhammad Zamzami selain belajar kepada Abuya Syekh Muda Waly, beliau juga belajar kepada murid senior Abuya yang berasal dari Desa Cot Cut Kuta Baro yaitu Abu T. Usman Fauzi Lhueng Ie yang lebih awal sampai di Dayah Darussalam Labuhan Haji.

Setelah lebih kurang 14 tahun Abu Muhammad Zamzami belajar dan mengajar di Dayah Darussalam Labuhan Haji, tibalah waktunya beliau memohon izin dari Ummi Padang Istri Abuya Syekh Muda Waly untuk pulang kampung demi menyebarkan ilmu agama yang telah beliau miliki.

Melihat kepada masa menetap Abu Muhammad Zamzami di Darussalam Labuhan Haji, beliau kemungkinan besar berjumpa dengan seluruh para ulama lulusan Dayah Darussalam Labuhan Haji sebut saja beberapa di antara mereka misalnya Abuya Aidarus Kampari, Abu Imam Syamsuddin Sangkalan, Abuya Muhibbuddin Waly, Abu Bahauddin Tanah Merah, Abu Lhueng Ie, Abu Keumala, Abu Tanoh Mirah, Abon Samalanga, Abu Tu Min, Abu Daud Zamzami, Abu Syam Marfaly, Abon Kota Fajar dan para ulama lainnya.

Kepulangan Abu Muhammad Zamzami pada tahun 1968 pun setelah menerima sepucuk surat dari Abu Abdullah Lamceu Pimpinan Dayah Daruzzahidin yang juga lulusan Labuhan Haji dan masih saudaranya.

Menurut keterangan Abu Thantawi Jauhari, selama 3 hari 3 malam Abu Muhammad Zamzami berangkat dari Labuhan Haji Aceh Selatan pulang kampung ke Aceh Besar dengan sepeda. Beliau pulang bersama dua orang muridnya yang masih remaja ketika itu; Abi Thantawi Jauhari dan Teungku Mahyuddin Lam Asan.

Sesampai kembali di kampung halamannya, setelah belasan tahun menimba ilmu di berbagai dayah, dalam usia sekitar 32 tahun beliau mulai membangun sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama dengan Dayah Istiqamatuddin Darul Muarrif di Kemukiman Lam Ateuk Kuta Baro Aceh Besar.

Kehadiran Dayah Darul Muarrif disambut dengan sukacita oleh masyarakat Kecamatan Kuta Baro dan Aceh Besar secara umum, mengingat belum banyak dayah yang besar ketika itu. Dengan segenap kesungguhan dan keistiqamahan Abu Muhammad Zamzami telah mendidik dan mengkader banyak ulama dan teungku sesudahnya.

Karena kedekatan beliau dengan masyarakat, Abu Muhammad Zamzami dikenal pula dengan beberapa sebutan yang melekat seperti Abu Amplam Golek, disebabkan banyaknya pohon mangga golek yang tumbuh dalam pekarangan dayah.

Adapula yang menyebut beliau dengan panggilan Abu Ahmad Perti, yang dinisbahkan ke organisasi PERTI, sebuah organisasi Islam Ahlussunnah Waljama’ah yang dibawa pulang oleh Abuya Syekh Muda Waly dari Padang yang disambut oleh seluruh ulama dayah Aceh.

Dan Abu Muhammad Zamzami adalah salah satu tokoh PERTI Aceh yang disegani, bahkan beliau salah satu Tokoh PPP.

Berkat kesungguhan dan keistiqamahan beliau, maka Dayah Darul Muarrif telah mampu mencetak banyak kader ulama dan teungku yang mumpuni dalam keilmuan Islam. Sebut saja beberapa ulama yang merupakan lulusan Darul Muarrif yang dididik oleh Abu Muhammad Zamzami misalnya: Abi Thantawi Jauhari yang melanjutkan kepemimpinan dayah setelah beliau, Abu Thaharuddin Bahar Krueng Batee, Abah Martunis Sawang, Abati Krueng Manee, Abi Syarifuddin Bidok, Abu Mahmuddin, Abu Mahdi dan para ulama lainnya.

Setelah pengabdian yang panjang dan kontribusi yang tulus terhadap masyarakatnya, maka wafatlah Abu Muhammad Zamzami pada tahun 1999 dalam usia 63.

Setelah beliau wafat, dayah dipimpin oleh Abi Thantawi Jauhari kemudian diteruskan oleh Abu Mahdi, sekarang dipimpin oleh anak-anak beliau sendiri diantaranya Teungku Haji Muhaffadh MZ dan Teungku Mufaddhal MZ. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.

Ditulis Oleh:
DR. NURKHALIS MUKHTAR EL-SAKANDARY, LC

Previous Article Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan, Cabut Izin Usaha Hingga Baca Alquran
Next Article Haji Uma Berlinang Air Mata Lihat Teuku Reza Rawat Istri Yang Menderita Kanker Otak

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Biografi Ulama Aceh

Abu Tumin, Ulama Kharismatik Pengawal Agama Masyarakat Aceh

Kamis, 19 Juni 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Lueng Angen, Ulama Kharismatik yang Mengorbit Banyak Ulama dan Mustajab Doanya

Selasa, 7 Maret 2023
Biografi Ulama Aceh

Tgk Chiek Di Simpang, Ulama Besar Aceh Penulis Kitab Lapan

Rabu, 28 Juli 2021
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Zamzami; Ulama Dayah Pencerah Umat, Nasehati Umara dengan Pemikiran Jernihnya

Rabu, 17 Maret 2021
Habib Muhammad bin Achmad al-Athas Simpang Ulim
Biografi Ulama Aceh

Habib Muhammad, Waliyullah Cucu Rasulullah Pendiri Masjid Ba’alawi di Aceh

Sabtu, 11 Oktober 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Zulkifli Ahmad Cot Mane, Ulama Ahli Fiqih Pimpinan Dayah MUDI Abdya

Sabtu, 14 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Muhammad Darimi, Sosok Ulama Tawadhu’ Yang Luas Keilmuannya

Sabtu, 7 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Teupin Gajah, Ulama Tasawuf Murabbi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 1 November 2020
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?