Di Dayah Bustanul Huda yang didirikan oleh Abu Syech Mud inilah Abuya Jailani Kota Fajar bertekun belajar hingga menjadi seorang ulama yang mendalam ilmunya. Bahkan beliau merupakan salah satu alumni terbaik dari lembaga pendidikan tersebut.
Disebutkan dari sebuah sumber, setelah menjadi alim, Abuya Jailani Kota Fajar suatu saat berjumpa dengan seorang ulama muda yang baru kembali dari pengajian Padang dan telah masyhur kedalaman ilmunya yaitu Angku Mudo Syekh Muhammad Waly al-Khalidy.
Sehingga terjadilah perdebatan ilmiah tingkat tinggi antara kedua ulama ini dimana perdebatan tersebut memiliki syarat “siapa yang menang, maka akan menjadi guru bagi yang kalah berdebat”. Satu persatu pertanyaan dimunculkan, sehingga sampai pada sebuah pertanyaan yang Abuya Jailani terdiam, tidak bisa menjawabnya. Namun Syekh Muda Waly al-Khalidy mampu menjelaskan jawaban dengan mudah.
Sejak hari itu dan sampai seterusnya Abuya Jailani mengakui kedalaman ilmu Syekh Muda Waly dan menjadi muridnya. Di Darussalam Labuhan Haji Abuya Jailani Kota Fajar mematangkan keilmuannya sehingga menjadi seorang ulama yang alim bijaksana.
Bahkan beliau dan Abu Adnan Bakongan diangkat menjadi Mursyid dalam Tarekat Naqsyabandiyah tanpa perlu tauliyah karena keilmuan dan kelayakan yang beliau miliki.
Setelah menamatkan pendidikan terakhir di Darussalam Labuhan Haji, Abuya Syech Jailani Kota Fajar kemudian pulang ke kampung halamannya Ke Wilayah Kluet Aceh Selatan, dan membangun sebuah Dayah yaitu Dayah Darussa’adah pada tahun 1957, dimana usia beliau ketika itu sekitar 47 tahun.
Terhitung mulai dari tahun 1957 sampai wafatnya beliau tahun 1983, Abuya Syech Jailani Kota Fajar telah menjadi guru masyarakat mursyid yang mengayomi seluruh santri dan masyarakat Kluet Utara dan sekitarnya.
Bahkan banyak dari murid-murid lulusan Darussa’adah yang menjadi ulama kharismatik Aceh seperti Abu Daud al Yusufi Teupin Gajah dan Abu Muhammad Yunus Thaiby dan para ulama lainnya. Bahkan ditahun 1978 beliau mengangkat Abu Muhammad Hasbi Kota Fajar yang dikenal dengan Abon Kota Fajar sebagai wakil pimpinan yang beliau pimpin.