Walaupun telah 17 tahun beliau berada di Mekkah, tentu teringat dalam benak Teungku Haji Usman Maqam betapa keadaan masyarakat Aceh yang masih minim pendidikan karena terus menerus dalam peperangan.
Maka ketika naik haji seorang Ulee Balang Matang Gulumpang Dua Teuku Ben Setia Perdan bertemulah beliau dengan Teungku Haji Usman Maqam, banyak hal yang disampaikan oleh Ulee Balang Matang Gulumpang tersebut sehingga tergerak Teungku Haji Usman makam pulang kampung demi memajukan pendidikan untuk masyarakatnya khususnya Gandapura Bireun.
Sepulang ke kampung halamannya mulailah beliau membangun lembaga pendidikan Madrasah Darul Ulum Gandapura. Semenjak berdirinya, madrasah ini merupakan lembaga yang diminati oleh masyarakat setempat. Bagitu banyak para pelajar yang datang dari wilayah sekitar Gandapura Bireuen.
Dan bahkan banyak lulusannya yang kelak menjadi ulama dan ilmuan berpengaruh seperti Abu Teupin Raya yang dikenal dengan ahli falak Aceh pernah belajar secara khusus ilmu falak kepada beliau.
Selain sebagai ulama yang memimpin lembaga pendidikan, Teungku Chik Gandapura juga merupakan ulama ahli Qira’at yang mampu menyusun sebuah karya tulis melebihi lima ratus halaman dalam bidang Qira’at, bahkan beliau menguasai qira’at tujuh, sepuluh dan empat belas. Maka tidak mengherankan bila pada tahun 1965 beliau pernah menjadi juri Qira’at di MTQ Lhokseumawe.
Untuk menguasai Qira’at, sesorang umumnya harus berinteraksi dengan Al-Qur’an secara mendalam, dan harus dibimbing secara bersanad sampai ke Rasulullah SAW. Teungku Haji Usman Maqam juga dikenal sebagai ulama yang menguasai ilmu falak, dan ilmu ini didalaminya ketika beliau di Mekkah, bahkan beliau mampu mengkader seorang ulama ahli falak Aceh yang terkenal yaitu Teungku Muhammad Ali Irsyad yang akrab dikenal dengan Abu Teupin Raya. Sebelum ke Mesir, Abu Teupin Raya pernah belajar ilmu falak kepada Teungku Haji Usman Maqam atau Teungku Chik di Gandapura.
Setelah pengabdian yang besar terhadap masyarakat Gandapura secara khusus dan Aceh secara umum, maka wafatlah Teungku Haji Usman Maqam di tahun 1993. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.