INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Biografi Ulama Aceh

Teungku Muhammad Basyah, Ulama Moderat Aceh Luas Pergaulan Dengan Penguasaan Bahasa Asing

Last updated: Minggu, 11 Oktober 2020 13:30 WIB
By Redaksi
Share
6 Min Read
SHARE

Teungku Muhammad Basyah dikenal dengan sebutan Abu Teunom atau Teungku Teunom ketika beliau belajar kepada Abu Abdul Aziz (Abon) Samalanga.

Mengawali pendidikan agamanya, beliau belajar langsung kepada orang tuanya dasar-dasar keilmuan Islam. Abu Teunom Teungku Muhammad Basyah kemudian memperdalam keilmuannya kepada salah seorang ulama dan Pimpinan Dayah Bustanul Huda Blangpidie yaitu Abuya Abdul Hamid Kamal yang juga merupakan murid dan menantu Abu Syech Mahmud Blangpidie.

Aba H Asnawi bin Tgk Ramli atau yang lebih dikenal Aba Asnawi Lamno
Aba Asnawi Lamno, Sosok Ulama Alim dan Tawadhu Penggerak Ekonomi Dayah

Karena pada waktu yang bersamaan, Abu Hamid Blangpidie selain memimpin Dayah Bustanul Huda, beliau pada waktu yang sama juga mulai merintis dayah di kawasan Krueng Batee yang disebut dengan Dayah Raudhah Ulum atau dikenal dengan Raudhah yang sempat jaya pada masa kepemimpinan Teungku Thaharuddin Bahar atau Abu Thaha Krueng Bate pelanjut estafet setelah Abuya Abdul Hamid Kamal.

- ADVERTISEMENT -

Kemungkinan besar Teungku Muhammad Basyah termasuk santri awal ketika Dayah Raudhatul Ulum mulai berdiri sekitar akhir lima puluhan.

Kepada Abuya Abdul Hamid Kamal Teungku Muhammad Basyah belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh, sehingga mengantarkan beliau menjadi seorang teungku muda yang memiliki perbekalan ilmu yang memadai untuk ukuran usia beliau.

- ADVERTISEMENT -
Abu Kuta Krueng, yang memiliki nama asli Tgk H Usman bin Ali
Abu Kuta Krueng, Sosok Ulama Tasawuf Aceh yang Diharapkan Doanya

Setelah beberapa tahun belajar di dayah tersebut, Abu Teunom kemudian merantau ke daerah lainnya yang ketika itu sedang masyhur dan didatangi banyak santri dari berbagai tempat, tepatnya di Samalanga di bawah pimpinan kharismatiknya Abu Abdul Aziz Samalanga atau Abon Samalanga ulama pengkader banyak ulama.

Kedatangan Abu Teunom ke Samalanga diperkirakan pertengahan tahun enam puluhan, mungkin lebih awal Abu Lhoknibong beberapa tahun dari beliau.

Sedangkan Abu Panton datang pada tahun 1965, Abu Teunom tiba di Samalanga antara Abu Lhoknibong dan Abu Panton.

Ulama kharismatik Aceh Tgk H Ishak Bin Ahmad atau dikenal Abu Ishak Lamkawe wafat pada usia 78 tahun
Abu Ishak Lamkawe, Ulama Kharismatik dan Tawadhu’ Gurunya Abu Mudi

Sesampai di Dayah Mudi Mesra Samalanga, beliau mulai belajar kepada Abon Samalanga dengan para santri lainnya yang umumnya menjadi ulama-ulama Aceh.

- ADVERTISEMENT -

Sebut saja beberapa diantara mereka adalah Abu Mukhtar Teupin Raya, Abu Kuta Krueng, Abu Lhoknibong, Abu Panton, dan para ulama lainnya, adapun guru mereka selain Abon Samalanga adalah Abu Kasem TB Bireuen.

Sambil belajar kepada Abon Samalanga, beliau juga mulai mengajar baik mengajar di dayah maupun di luar dayah seperti mengajar agama di SMA. Selain mengajar di berbagai tempat, beliau juga hobi mempelajari bahasa-bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Cina, sehingga tidak mengherankan bila kemudian beliau menjadi seorang ulama yang luwes dan luas pergaulannya terutama dengan penguasaan bahasa-bahasa tersebut.

Setelah Abu Teunom menyelesaikan pendidikan di Samalanga, beliau pada tahun 1972 menikah dengan seorang gadis Bireuen. Sejak itu mulailah Abu Teunom berkiprah secara luas di Bireuen karena pada tahun 1973 beliau mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama Darul Istiqamah.

Ada keunikan tersendiri pada Abu Teunom, dimana beliau menganjurkan agar setiap paparan kitab dan syarahan kitab di dayah tersebut mesti menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Beliau bahkan tidak mengizinkan menggunakan bahasa daerah ketika menjelaskan makna-makna kitab. Barangkali Abu Teunom ingin agar murid-muridnya kelak bisa terjun ke kancah yang lebih luas dalam mendakwahkan Islam.

Perlahan namun pasti kehadiran Abu Teunom mulai dirasakan oleh masyarakat sekitarnya terutama di Bireuen secara lebih khusus. Abu Teunom dalam dakwahnya menggunakan metode-metode persuasif yang bersifat mengajak, sehingga hampir tidak ada hambatan sama sekali dalam dakwah beliau.

Banyak tradisi masyarakat setempat yang beliau ubah secara pelan-pelan. Beliau mengajarkan masyarakat seuai dengan kemampuan logika mereka. Walaupun dakwah beliau perlahan, namun telah mampu memberikan perubahan yang luas untuk masyarakatnya.

Abu Teunom sendiri adalah figur yang istiqamah dan konsisten atas keilmuan yang beliau miliki. Sehingga melihat kiprah tersebut, pada tahun 1987 pada masa puncak karir beliau, Abu Teunom didaulat sebagai seorang panelis dalam acara besar Inshafuddin.

Dimana dalam makalah yang beliau susun secara panjang lebar dan bernas tersebut memiliki sambutan yang menyeluruh dari para ulama yang hadir.

Di antara ulama yang menyampaikan makalah pada waktu itu adalah Abu Ibrahim Ishaq Budi, sedangkan dari kalangan akademisi ada Prof Ibrahim Husein ahli pendidikan Aceh dan pernah menjadi Rektor IAIN Ar-Raniry waktu itu.

Dalam makalahnya Abu Teunom memaparkan secara jelas dan gamblang makna dari dayah yang berasal dari zawiyah yang artinya pojok masjid. Selain itu beliau juga menjelaskan tentang sejarah dayah dari masa klasik hingga masa Abuya Syekh Muda Waly yang juga salah satu murid beliau yang menggagas organisasi Dayah Inshafuddin adalah Abu Daud Zamzami.
Masih menurut Abu Teunom dayah perlu melakukan berbagai percepatan dan terobosan demi mengokohkan makna Ahlussunnah Waljama’ah.

Apa yang disampaikan Abu Teunom dalam forum ilmiah para ulama dan cendekia tersebut pada masanya merupakan wujud dari kemajuan para ulama dalam menyampaikan ide-ide mereka yang orisinil dan bernas demi kemajuan pendidikan Islam di Aceh secara menyeluruh.

Abu Teunom dalam forum tampil bersemangat dan memukau hadirin dengan paparan pemikiran yang beliau tuangkan dalam tulisan yang beliau persentasikan.

Rupanya itulah kali terakhir beliau mengikuti acara bersama para ulama dan cendekia Aceh, karena ketika pulang acara tersebut beliau mengalami musibah, mobil beliau terbalik dan tidak lama setelah kejadian Abu Teunom wafat dalam usia yang masih muda 48 tahun. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan. Alfaatihah.

 

Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc

Previous Article Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meninjau lokasi kebakaran Gampong Geuceu Kayee Jatoe, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Sabtu (10/10) Aminullah Serahkan Bantuan Masa Panik Korban Kebakaran Geuceu Kayee Jatoe
Next Article Dayah Modern Vokasi Didirikan di Tanah Bertuah Singkil

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Biografi Ulama Aceh

Abu Tumin, Ulama Kharismatik Pengawal Agama Masyarakat Aceh

Kamis, 19 Juni 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Lueng Angen, Ulama Kharismatik yang Mengorbit Banyak Ulama dan Mustajab Doanya

Selasa, 7 Maret 2023
Biografi Ulama Aceh

Tgk Chiek Di Simpang, Ulama Besar Aceh Penulis Kitab Lapan

Rabu, 28 Juli 2021
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Zamzami; Ulama Dayah Pencerah Umat, Nasehati Umara dengan Pemikiran Jernihnya

Rabu, 17 Maret 2021
Habib Muhammad bin Achmad al-Athas Simpang Ulim
Biografi Ulama Aceh

Habib Muhammad, Waliyullah Cucu Rasulullah Pendiri Masjid Ba’alawi di Aceh

Sabtu, 11 Oktober 2025
Biografi Ulama Aceh

Abu Zulkifli Ahmad Cot Mane, Ulama Ahli Fiqih Pimpinan Dayah MUDI Abdya

Sabtu, 14 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Muhammad Darimi, Sosok Ulama Tawadhu’ Yang Luas Keilmuannya

Sabtu, 7 November 2020
Biografi Ulama Aceh

Abu Daud Teupin Gajah, Ulama Tasawuf Murabbi Masyarakat Aceh Selatan

Minggu, 1 November 2020
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?