Banda Aceh — Kasus positif terinfeksi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Aceh bertambah tiga orang lagi, termasuk satu bayi yang masih berusia satu tahun.
Dengan penambahan tersebut, secara akumulatif kasus positif Covid-19 di Aceh kini sudah mencapai 69 orang sejak pertama kali ditemukan pada akhir Maret 2020.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 47 orang sedang diisolasi dan menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 kabupaten/kota, 20 orang sudah sembuh dan dua meninggal dunia.

Informasi tentang bertambahnya jumlah warga yang terinfeksi Corona di Aceh itu, diperoleh dari Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, Jum’at (26/6) sore.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif menjelaskan, penambahan tiga warga yang terinfeksi virus Corona di Aceh tersebut, berdasarkan hasil uji swab yang keluar Kamis (25/6) malam, dan baru diterima Dinas Kesehatan Aceh Jum’at (26/6) siang.
Ketiga orang yang terinfeksi virus corona itu, kata Hanif, masih berada di rumah masing-masing. Mereka akan segera dijemput untuk kemudian diisolasi dan dirawat di Poli Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSUDZA Banda Aceh.
Kasus positif virus Corona hari ini bertambah sebanyak tiga orang jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya sebanyak 66 kasus
“Kasus positif virus Corona hari ini bertambah sebanyak tiga orang jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya sebanyak 66 kasus,” ujar dr. Hanif.
Dijelaskannya, penambahan jumlah kasus positif ini masing-masing berasal dari Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Kota Sabang.
Penambahan kasus ini membuat Aceh Besar berada di posisi pertama kasus positif Corona terbanyak yakni 16 kasus. Disusul Kota Banda Aceh sebanyak 14 kasus dan Aceh Utara sebanyak 9 kasus.
Sementara untuk Kota Sabang, kasus positif ini merupakan kasus positif pertama yang berasal dari kota wisata tersebut.
Hanif mendapatkan dokumen laporan hasil pemeriksaan swab itu dari Laboratorium Balai Litbangkes Aceh yang ditandatangani kepalanya, Dr Fahmi lchwansyah SKp MPH KMK.
Dari tiga orang yang positif Covid-19 itu, sebut Hanif, satu diantaranya ada kaitannya dengan klaster penularan lokal di Asrama Polisi -International Organization for Migration- (Aspol IOM) di Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.