Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas kabupaten/kota untuk memperketat pengawasan lalu-lintas orang yang keluar-masuk Aceh di perbatasan Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam. Gugus Tugas Aceh mendukung pengawasan yang lebih ketat oleh Gugus Tugas kabupaten/kota.
Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota seyogyanya meningkatkan penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat di daerahnya masing-masing.
Di tingkat gampong, geuchik dan para pemuda dapat menerapkan konsep “pageu gampong” dalam masa pandemi Covid-19 ini. Mengawasi ketat setiap tamu yang datang sesuai ke arifan setempat, dan dengan cara-cara yang tidak melanggar adat dan sopan-santun selaku orang Aceh.
Masyarakat juga seyogyanya aktif melapor dan memberikan informasi kepada aparat gampong, petugas surveilans, tenaga kesehatan, dan pamong masyarakat apabila ada keluarga yang positif Covid-19 agar dapat ditangani dengan baik secara medis, dan melindungi keluarga yang lain agar tidak menjadi korban virus Corona.
“Apabila semua unsur masyarakat bergerak bersama, bekerja sama dengan tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat, Insya Allah mata rantai penularan virus Corona dapat diputuskan, sehingga tidak jatuh korban berikutnya,” harap SAG.
Selanjutnya, Jubir SAG merilis prevalensi kasus Covid-19 di Aceh, berdasarkan laporan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota, per 17 Juni 2020, pukul 15.00 WIB.
Ia memaparkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh hari ini sebanyak 2.221 orang. Tidak ada penambahan ODP baru hari ini. ODP yang masih dalam pemantauan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota sebanyak 158. Sedangkan 2.063 orang sudah selesai menjalani proses pemantauan atau isolasi secara mandiri.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), lanjutnya, sebanyak 115 kasus. PDP yang masih dirawat saat di rumah sakit rujukan Covid-19 kabupaten/kota saat ini hanya 1 orang, sisanya sebanyak 113 orang sudah sembuh. PDP yang meninggal dunia di Aceh hanya 1 orang.