Kemudian dirapid test lagi 4 Juni, hasilnya reaktif. Hasil rapid test 11 Juni pun reaktif. Lalu dilakukan swab 13 Juni, hasilnya negatif.
Terakhir dilakukan swab 15 Juni, hasilnya positif virus Corona berdasarkan hasil pemeriksaan dengan Real Time Pol Chain Reaction (RT-PCR) di Laboratorium Balai Kitbangkes Aceh.
Dari Kabupaten Aceh Selatan ada satu perempuan yang hasil swab-nya positif Covid-19, yakni RR (18). Namun, belum diketahui riwayat perjalanan gadis ini sebelumnya.
Sementara penderita positif Covid-19 dari Aceh Besar, berinisial Suk (63). Alamatnya di KTP-nya tercantum Brandan Barat, Sumatera Utara.
Semula Suk dirawat di RS Pertamedika Ummi Rosnati Banda Aceh. Karena kondisinya terus memburuk akhirnya dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh.
Keluhan awalnya sesak napas. Dia punya penyakit penyerta (komorbid), yakni pneumonia (radang paru-paru) dan diabetes mellitus.
Suk diisolasi dan dirawat 16 Juni di Ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) RSUDZA Banda Aceh. Hanya sempat dirawat sehari sebagai sebagai pasien Covid-19, Suk meninggal dunia pada Rabu (17/6) sekitar pukul 12.00 WIB di RICU RSUDZA Banda Aceh.
Hasil swab-nya pada hari itu menunjukkan bahwa Suk positif Covid-19. Jenazah Suk sudah dikeluarkan dari Ruang RICU RSUDZA. Sedangkan pemakamannya dipastikan akan mengikuti SOP pemulasaran jenazah pasien Covid-19.
Dengan bertambahnya 10 kasus positif baru tersebut, secara kumulatif, jumlah positif COVID-19 di Aceh menjadi 37 kasus sejak ditemukan akhir Maret 2020.
Pasien positif Covid-19 terbanyak di Aceh berasal dari Kabupaten Aceh Utara 8 orang, Kota Lhokseumawe 7 orang, Aceh Tamiang 5 orang, Aceh Besar 4 orang, Kota Banda Aceh 4 orang, Bener Meriah 2 orang, Simeulue 2 orang, Gayo Lues 2 orang, Pidie 1 orang, Aceh Barat Daya 1 orang dan Aceh Selatan 1 orang. (IA)