140 Pelaku Usaha Aceh Tawarkan Produk Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Rempah
Lebih lanjut dijelaskan, tujuan utama pelaksanaan kegiatan Aceh Tourism and Business Forum ini adalah meningkatkan perekonomian Aceh untuk tumbuh kuat dan inklusif.
“Melalui kegiatan ini kami berharap banyak pelaku usaha yang akan tertarik untuk berinvestasi di Aceh. Mari kita dorong perekonomian Aceh melalui aktivitas usaha yang berkelanjutan dan komoditas bernilai tambah,” sebut Mawardi.
Sementara Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal menyampaikan, pelaksanaan PKA 8 tahun ini, Pemerintah Aceh kembali menguatkan isu rempah untuk menjadi komoditi unggulan, seperti yang pernah dialami pada abad ke-16 hingga 18 silam.
“Komoditi rempah akan menjadi unggulan nantinya. Kita ingin mengembalikan sejarah lama, peluang bisnis Aceh adalah penguatan rempah,” ujarnya.
Almuniza menuturkan, pertemuan bisnis hari ini diikuti para pengusaha dari Malaysia dan Jepang, serta dihadiri oleh Konsulat Jenderal Malaysia yang berkantor di Medan, Provinsi Sumatera Utara.
“Hari ini melalui zoom, juga ada salah satu pelaku industri halal food dari Jepang, pengusaha ini akan mencoba melirik produk kita,” katanya.
Dirinya menuturkan, pertemuan bisnis tersebut juga sebagai salah satu upaya untuk memasarkan dan meyakinkan orang lain membeli produk pelaku usaha dari Aceh.
Kadisbudpar mengatakan pihaknya hanya bisa membuka ruang diskusi dan pelaku usaha harus lebih giat menggerakkan. Mudah-mudahan pertemuan ini ada hasil maksimal,” imbuhnya.
Dalam upaya mendukung semua ini, lanjut Almuniza, dirinya juga melakukan pembicaraan secara informal dengan Chief Executive Officer (CEO) Air Asia Malaysia dan Pelaksana Fungsi Ekonomi Dua Konsulat jenderal Indonesia di Penang, Ariadi.
“Mudahan dari hasil pertemuan nantinya, akan ada hal yang bisa kita bawa ke Penang,” tutur Almuniza. (IA)