Banda Aceh — Wakil Ketua Komite II DPD RI Dr Ir H Abdullah Puteh MSi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Gerakan Koperasi Produsen Pertanian Indonesia (GKPPI) dalam Temu Nasional Pelaku Usaha Koperasi Pertanian di Salatiga, Jawa Tengah, Kamis 11 Maret 2021.
Temu Nasional dengan tema “Strategi Kebangkitan Koperasi Pertanian Dalam Meningkatkan Produksi Pangan Nasional” dihadiri puluhan koperasi dari empat kawasan Indonesia yakni Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Sumatera yang sangat antusias untuk melakukan gerakan koperasi, berbasis pertanian dan bertujuan meningkatkan produksi tanaman pangan.
Kegiatan tersebut dibuka Menteri Pertanian diwakili Dirjen Tanaman Pangan Suwandi, Rabu (10/3/2021). Selain para pelaku koperasi pertanian dari seluruh Indonesia, hadir Wali Kota Salatiga Yulianto bersama wakilnya Muh. Haris, dan Forkopimda Kota Salatiga.
Dalam kesempatan itu Suwandi menyampaikan berbagai cara untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Antara lain meningkatkan kapasitas produksi, diversifikasi pangan, sistem distribusi dan logistik, pengelolaan pertanian berteknologi, dan peningkatan ekspor.
“Kementan juga mendorong pembentukan koperasi di berbagai provinsi agar dapat mengakses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan mendorong inovasi dan kreatifitas dari pelaku usaha pertanian,” jelas Suwandi.
Abdullah Puteh dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum GKPPI mengatakan asosiasi koperasi pada akhirnya bertujuan untuk menghilangkan kesenjangan sosial dan pengentasan kemiskinan di Tanah Air.
“Baru 8% masyarakat Indonesia yang tergabung dalam koperasi,” ujar Abdullah Puteh dalam keterangannya, Jum’at 12 Maret 2021.
Selain memilih Ketua Umum GKPPI, para peserta juga memilih 7 tim formatur yang mewakili empat kawasan Indonesia yang bertugas untuk mempersiapkan segala infrastruktur organisasi. Termasuk kongres pertama yang diharapkan bisa digelar tahun ini.
Abdullah Puteh mengapresiasi kegiatan temu nasional sebagai sebuah kesadaran yang muncul dari kalangan koperasi untuk dapat berpartisipasi secara lebih nyata dan lebih luas bagi bangsa dan negara.
“Program GKPPI disusun dengan semangat meningkatkan produksi tanaman pangan, sejalan dengan program pemerintah yang digagas Presiden Jokowi yaitu pembangunan Food Estate, baik dalam skala besar maupun skala kecil,” ujarnya.
Food Estate skala mini di beberapa regional akan menjadi pilot project sekaligus program perdana GKPPI yang segera dilakukan di beberapa wilayah yang lahannya telah tersedia.
Mantan Gubernur Aceh itu menegaskan, GKPPI adalah organisasi bisnis, para anggotanya tidak berpihak, tidak terkontaminasi dengan kelompok atau golongan di masyarakat dan mengusung semangat partisipasi aktif, bersanding, serta beriringan dengan pemerintah.
Temu nasional ditutup dengan Deklarasi Ambarawa yang dibacakan langsung Ketua Umum GKPPI Abdullah Puteh di Monumen Palagan Ambarawa, Kamis 11 Maret 2021.
“Mendukung program pemerintah yang berorientasi kepada pertumbuhan produksi pertanian, ketahanan pangan, dan menghilangkan kesenjangan sosial sehingga mampu mengentaskan kemiskinan dalam waktu yang lebih cepat mengingat peluang koperasi ini sangat besar,” jelas Wakil Ketua Komite II DPD RI tersebut.
Adapun Deklarasi Ambarawa yang dibacakan Abdullah Puteh memiliki poin-poin diantaranya:
• Indonesia sebagai negara agraris, pertanian merupakan sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat namun produktivitas pertanian masih jauh dari harapan sehingga hari ini Indonesia masih tergantung impor.
• Koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional adalah bagian tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional menjadi pilihan tepat untuk mengentaskan kemiskinan.
• Perlunya hijrah sistem pengelolaan pertanian dari pola tradisional menuju pola modernisasi dan industrialisasi. Selain itu, diperlukan kerjasama semua pihak agar lebih terbangun soliditas dan kebersamaan.
• Koperasi pertanian dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani secara luas dalam jangka panjang.
• Adanya kesadaran dari kepemimpinan bangsa saat ini bahwa tantangan besar yang harus dihadapi yaitu multi krisis khususnya krisis Energi, Air dan Pangan.
• Gerakan koperasi yang bersungguh-sungguh untuk meningkatkan produksi pertanian sebagai benteng ketahanan pangan sekaligus menjadi roda pengentasan kemiskinan masyarakat.
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, kami dengan ini menyatakan dengan resmi berdirinya Gabungan Koperasi Produsen Pertanian Indonesia,” kata Abdullah Puteh. (IA)