BANDA ACEH —- Pada bulan Agustus 2022 Provinsi Aceh mengalami deflasi sebesar 0,51 persen, harga barang dan komoditas mengalami penurunan.
Angka deflasi tersebut merupakan
agregat atau gabungan 3 kota yakni Kota Meulaboh terjadi deflasi sebesar 0,33 persen, Kota Banda Aceh deflasi sebesar 0,32 persen, dan Kota Lhokseumawe deflasi sebesar 0,98 persen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Fungsional Statistik Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Dadan Supriadi SSi MSi dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik pada Kamis (1/9/2022).
“Secara agregat di tiga kota, pada Agustus 2022 Aceh terjadi deflasi sebesar 0,51 persen,” ujar Dadan Supriadi.
Dijelaskannya, perkembangan harga berbagai komoditas pada Agustus 2022 di Aceh secara umum menunjukkan adanya penurunan atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,42 pada Juli 2022 menjadi 113,84 pada Agustus 2022.
“Hal inibisa kita lihat bahwa sepuluh komoditas teratas mengalami deflasi,” ujarnya.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2022 sebesar 4,51 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 6,34 persen.
Deflasi yang terjadi di Aceh (gabungan 3 kota) terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,55 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,94 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan
dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,49 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen. Kelompok transportasi sebesar 0,51 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,78 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnyasebesar 0,46 persen.