Aceh Alami Inflasi Tertinggi di Sumatera pada Mei 2025, Capai 2,35 Persen
Banda Aceh, Infoaceh.net – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Mei 2025, seluruh provinsi di wilayah Pulau Sumatera mengalami inflasi secara tahunan (year-on-year/y-on-y).
Sedangkan Provinsi Aceh mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,35, menjadikannya provinsi dengan tekanan inflasi tertinggi di Sumatera.
Sebaliknya, inflasi y-on-y terendah tercatat di Provinsi Bengkulu, yaitu 0,39 persen dengan IHK 107,18.
“Di antara 10 provinsi di Sumatera, Aceh mencatat inflasi tertinggi, yaitu sebesar 2,35 persen, dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 109,35. Hal ini menempatkan Aceh sebagai daerah dengan tekanan harga tertinggi di Sumatera pada Mei 2025,” ujar Plt. Kepala BPS Aceh Tasdik Ilhamudin pada konferensi pers, Senin (2/6/2026).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi di Aceh paling banyak disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang menyumbang sebesar 0,91 persen.
Kontributor lainnya adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,50%) serta perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,49%).
Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan harga tipis, memberikan andil negatif sebesar -0,03 persen terhadap inflasi.
Inflasi di Tingkat Daerah
Di lingkup kabupaten/kota, Kota Meulaboh menjadi daerah dengan inflasi tertinggi di Aceh, mencapai 3,32 persen (IHK 111,10).
Adapun inflasi terendah tercatat di Kabupaten Aceh Tamiang, yakni sebesar 1,33 persen (IHK 108,71).
Dari sisi perkembangan bulanan (month-to-month/m-to-m), Aceh justru mengalami deflasi sebesar -0,59 persen, sedangkan inflasi sejak awal tahun (year-to-date/y-to-d) tercatat 2,00 persen.
Perkembangan ini menunjukkan adanya pergerakan harga yang dinamis di Aceh, baik dipengaruhi oleh pola konsumsi, distribusi barang, hingga faktor musiman.