Aceh Jaya Bangun Pabrik Kelapa Sawit Pakai Dana Desa Senilai Rp 19,6 Miliar
Nurdin juga mengungkapkan upayanya untuk mendorong peningkatan produktivitas kebun-kebun sawit yang sudah ada. Kapasitas awal PKS ini adalah 15 ton dan diharapkan dapat meningkat menjadi 30 ton setelah beroperasi.
Nurdin menegaskan dengan adanya PKS ini, diharapkan ekonomi Aceh Jaya akan berputar lebih baik dan penyerapan tenaga kerja menjadi lebih kuat.
Lanjutnya, dalam waktu dekat akan ada tindak lanjut untuk pembangunan pabrik minyak goreng melalui kerja sama dengan Perusahaan Penanaman Modal Aceh (PEMA).
Ia berharap dengan langkah-langkah ini, dapat memperkuat perekonomian daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam kesempatan tersebut, T Reza Fahlevi, selaku Sekretaris Daerah Aceh Jaya juga ikut menyampaikan, akan terus memantau dan memberi dukungan penuh melalui Dinas DPMPKB serta melalui peraturan-peraturan daerah untuk mensukseskan program BUMDESMA ini.
“Kita juga akan terus mengawal program-program lainnya yang telah dilaksanakan oleh Pj Bupati Aceh Jaya sehingga program tersebut berkesinambungan dan sampai ke tujuan,” sebutnya.
Direktur BUMDESMA Linda Winarmi mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme masyarakat terhadap program ini. Ia menambahkan, adanya pabrik yang didirikan di Gampong Patek akan memberikan peluang kerja bagi masyarakat setempat.
Linda Winarmi berpesan kepada masyarakat bahwa pabrik ini adalah milik bersama dan mereka diharapkan menjadi pendukung yang kuat dari lingkungan Gampong Patek.
Lahan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) ini memiliki luas 5 hektar, dengan 4 hektar di antaranya telah melalui tahap cut and fill.
Ia menyatakan upaya akan dilakukan untuk menawarkan harga beli kelapa sawit yang melebihi perusahaan kelapa sawit lainnya. Hal ini dikarenakan PKS ini adalah milik masyarakat, sehingga masyarakat dapat menikmati nilai lebih dari PKS yang ada. (IA)