Aminullah Usman Dukung Bupati Aceh Selatan Bentuk LKMS: Senjata Lawan Rentenir
BANDA ACEH, Infoaceh.net – Tokoh masyarakat ekonomi syariah Aceh, Aminullah Usman, menyatakan dukungan penuh terhadap wacana Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, yang menggagas pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di daerah berjuluk Negeri Pala tersebut.
Menurut Aminullah, pembentukan LKMS merupakan langkah strategis yang harus diambil oleh pemerintah daerah untuk membendung praktik rentenir yang masih marak terjadi di tengah masyarakat, khususnya kalangan ekonomi kecil.
“Wacana pembentukan LKMS oleh Bupati Aceh Selatan adalah langkah cerdas dan strategis. Ini senjata utama pemerintah daerah untuk menyelamatkan ekonomi rakyat dari cengkeraman rentenir. Saya mendukung penuh gagasan Pak Mirwan,” ujar Aminullah pada Ahad, 3 Agustus 2025.
Ia menegaskan, pembentukan LKMS tidak cukup hanya pada aspek formalitas kelembagaan, tetapi juga harus diperkuat dengan regulasi yang jelas, dukungan anggaran yang memadai, sistem pengawasan yang efektif, serta edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
Aminullah pun menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemkab Aceh Selatan dalam bentuk pendampingan teknis, strategi pelaksanaan, hingga berbagi pengalaman lapangan.
“Kami pernah membuktikan bahwa LKMS bisa menjadi solusi nyata menghapus praktik pinjaman berbunga tinggi atau rentenir di kalangan masyarakat kecil. Kami siap membantu,” katanya.
Aminullah merupakan tokoh penting di balik suksesnya pendirian dan pengembangan LKMS Mahirah Muamalah saat menjabat Wali Kota Banda Aceh periode 2017–2022.
Lembaga tersebut menjadi pionir dalam membangun perlawanan terhadap rentenir dengan memberikan pembiayaan syariah tanpa bunga kepada pelaku UMKM, pedagang kecil, hingga masyarakat pra-sejahtera.
Atas inisiatif tersebut, Mahirah Muamalah mendapat apresiasi luas, termasuk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta menjadi model nasional dalam pengembangan lembaga keuangan mikro berbasis syariah.
“Saat saya menjabat wali kota, kita berhasil menurunkan jumlah rentenir di Banda Aceh hingga tinggal 2 persen saja,” ungkapnya.