INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Aceh menyatakan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) terkait usulan agar distribusi gas elpiji 3 kg dialihkan pengelolaannya ke badan usaha milik gampong (BUMG) di setiap desa.
Menurutnya, inisiatif ini merupakan langkah tepat untuk mengatasi masalah kelangkaan gas bersubsidi yang sering dikeluhkan masyarakat di berbagai daerah di Aceh.
“Kami mendukung inisiatif SAPA ini, sudah saatnya Pj Gubernur Aceh dan DPRA mengambil tindakan nyata dengan membuat aturan dan regulasi agar pangkalan gas elpiji 3 kg dikelola langsung oleh BUMG desa. Dengan begitu, distribusi gas elpiji akan lebih mudah terkontrol. Tepat sasaran dan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET),” kata Ketua DPD APDESI Aceh, Muksalmina Asgara, Rabu, 9 Oktober 2024.
Menurutnya, selama ini permainan dalam distribusi gas elpiji sangat merugikan masyarakat. Banyak ditemukan kelangkaan dan harga yang tidak sesuai dengan ketentuan, terutama pada momen-momen tertentu seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Hal ini menyebabkan masyarakat merasa kesulitan mendapatkan gas elpiji dan terpaksa membelinya dengan harga yang jauh lebih mahal.
“Jika pangkalan gas elpiji dikelola oleh desa melalui BUMG, saya yakin masalah kelangkaan gas dapat teratasi dan masyarakat tidak lagi kecewa karena stok habis dalam waktu singkat. Pengalihan ini akan memastikan distribusi gas lebih merata, serta menambah Pendapatan Asli Gampong (PAG) desa,” tegasnya.
Ia menambahkan, distribusi gas elpiji 3 kg melalui BUMG akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, terutama dalam hal pengawasan dan penyaluran subsidi yang lebih akurat.
“Dengan sistem ini, desa dapat lebih mengontrol penyaluran gas subsidi sehingga tepat sasaran dan tidak terjadi penyelewengan,” terangnya.
Ketua APDESI Aceh berharap Pj Gubernur Aceh segera mengambil langkah kongkrit dan mengalihkan distribusi gas elpiji ke BUMG desa demi kepentingan masyarakat.