Veranita menjelaskan, pembukaan kembali rute Banda Aceh – Kualanamu, Sumatera Utara merupakan wujud kontribusi maskapai ini kepada masyarakat Aceh, untuk memberikan alternatif transportasi degan harga terjangkau serta mendukung akselerasi bangkitnya perekonomian dan pariwisata dan perdagangan di Aceh.
Veranita juga mengungkapkan, bahwa AirAsia siap melakukan kerja sama dan berkolaborasi secara lebih luas dengan Pemerintah Aceh, dalam hal pertukaran informasi.
Melalui kerjasama ini, Veranita berharap dapat membantu maskapai mempertahankan rute penerbangan atau bahkan menambah frekuensi di kemudian hari.
Terkait penerbangan internasional, khususnya ke Kuala Lumpur, Veranita memastikan bahwa rute tersebut tidak luput dari perhatian AirAsia.
Wanita itu mengungkapkan, posisi Aceh sangat strategis jika dibuka penerbangan internasional.
“Pembukaan rute internasional, terutama Aceh – Kuala Lumpur akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, karena mayoritas wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Aceh berasal dari Malaysia,” imbuh Veranita.
Untuk diketahui bersama, pada tahap awal ini AirAsia akan melayani rute Banda Aceh – Kualanamu tiga kali seminggu, setiap hari Selasa, Jumat, dan Minggu dengan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 penumpang. Airline yang dikenal dengan maskapai berbiaya rendah (low-cost cerrier) ini juga menyediakan 20 kg bagasi cuma-cuma.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Aceh turut didampingi Kepala Dinas Perhubungan Aceh T Faisal, Kepala Biro Hukum Setda Aceh Amrizal J Prang, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Muhammad Iswanto dan Kepala Biro Umun Setda Aceh T Adi Dharma. (IA)