Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, M. Roby Hervindo
Banda Aceh – Pekan pertama bulan Ramadan 1441 Hijriah, Pertamina mencatat adanya kenaikan penggunaan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg di Provinsi Aceh.
Selama April 2020, rata-rata konsumsi elpiji 3 kg bersubsidi sebanyak 99.000 tabung per hari. Jumlah ini meningkat 3 persen dibanding konsumsi bulan Maret 2020 sebanyak 95.000 tabung per hari.
“Untuk itu, kami mempersiapkan penambahan fakultatif. Penambahan ini diterapkan menyesuaikan pergerakan kebutuhan di wilayah-wilayah,” ujar Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo, Kamis (30/4).
Salah satunya di Kota Subulussalam, yang belakangan tersebar kabar kekurangan pasokan elpiji di pangkalan-pangkalan. Faktanya, Pertamina sudah menambah pasokan gas elpiji 3 kg di Kota Subulussalam sejak awal bulan Ramadan 2020.
“Peningkatan penyaluran gas elpiji 3 kg sebanyak 2.240 tabung atau setara dengan 4,12 persen. Penambahannya sendiri dilakukan sejak tanggal 23 – 25 April 2020,” kata Roby.
Ia menambahkan, rata-rata konsumsi gas elpiji 3 kg masyarakat Kota Subulussalam sebanyak 2.089 tabung per hari. Pasokan elpiji ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Hal ini nampak pada posisi stok di pangkalan-pangkalan Kota Subulussalam pada tanggal 28 April 2020, masih tersisa stok elpiji 46 persen dari total penyaluran. Jadi dari penambahan, tidak semuanya terserap oleh masyarakat.
Kebutuhan elpiji masyarakat Kota Subulussalam dilayani 2 agen dan 41 pangkalan resmi. Harga Eceran Tertinggi (HET) di Kota Subulussalam adalah Rp 20.500 per tabung.
Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemda setempat dalam mengawasi penyaluran elpiji 3 kg elpiji di pangkalan agar tetap sesuai ketentuan.
“Apabila masyarakat menemukan indikasi pelanggaran oleh pangkalan, misalnya menjual kepada pengecer atau di atas HET. Segera laporkan melalui call center Pertamina 135 atau email [email protected]. Jika terbukti melanggar, kami tak segan memberikan sanksi pada pangkalan,” tutur Roby Hervindo.
