Hendra berharap pembiayaan dalam skema sistem resi gudang agar segera dapat dijalankan di Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Hendra menjelaskan, sistem resi gudang adalah salah satu solusi yang untuk menjaga mutu, standar dan kualitas kopi.
“Kita tahu ada banyak persyaratan untuk bisa memasukkan kopi ke resi gudang, tapi kita harus percepat dulu pengoperasian resi gudang di Bener Meriah, ini penting sekali,” katanya.
Karena ini sifatnya sangat mendesak, Hendra mengaku permasalahan ini sering ia diskusikan bersama Plt Gubernur. “Saya berharap kepada Pak Dirut dan seluruh jajaran direksi Bank Aceh Syariah dapat menyegerakan sistem resi gudang ini,” harap Hendra Budian.
“Bank Aceh Syariah sebagai bank daerah harus mengambil tanggungjawab lebih sebagai bentuk hadirnya pemerintah di tengah permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat saat ini,” tambahnya.
Menyahuti permintaan tersebut, Dirut BAS Haizir Sulaiman menyanggupi dan berjanji akan bekerja lebih cepat agar kebutuhan masyarakat dapat segera terpenuhi.
Hendra berharap agar sistem resi gudang di Bener Meriah dapat menjadi solusi terbaik bagi masyarakat Petani Kopi di Bener Meriah di tengah-tengah kondisi sulit seperti ini.
“Kita harus mempersiapkan diri untuk musim panen selanjutnya, jangan sampai di masa panen raya harga kopi anjlok lagi, kita kira ini solusi yang harus segera kita percepat sembari kita carikan solusi lain.
Kehadiran saya di DPRA bisa menjadi ujung lidah masyarakat Aceh Tengah Bener Meriah untuk mencari solusi terbaik, segala upaya akan kita tempuh,” pungkas Hendra. (IA)