BANDA ACEH — Bank Indonesia (BI) Aceh berkunjung ke rumah Teungku Adriansyah yang merupakan cicit dari pahlawan nasional Aceh yakni Tjoet Nyak Meutia atau yang lebih dikenal dengan Cut Meutia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bank Indonesia Aceh, Achris Sarwani memberikan penghargaan serta apresiasi kepada keluarga Cut Meutia yang gambarnya tercantum dalam Uang Kertas (UK) pecahan Rp 1.000.
Hal tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Bank Indonesia dan HUT ke-76 RI sebagai bagian dari Pilar Peduli-Bank Indonesia dalam menjunjung tinggi jasa-jasa para pahlawan.
Apresiasi yang diberikan Bank Indonesia berupa spesimen UK Rp 1.000 emisi 2016 berprofil depan Pahlawan Nasional Cut Meutia dengan ukuran besar, Plakat UPK75, Uncut Banknotes serta beberapa souvenir lainnya.
“Penghargaan ini merupakan sebagai bentuk apresiasi BI kepada para pahlawan Nasional yang telah berjuang dalam memperjuangkan kemerdekaan RI serta sebagai pengingat jasa-jasa para pahlawan bagi generasi muda saat ini,” kata Achris Sarwani.
Cut Meutia lahir di Keureutoe, Pirak Timur, Aceh Utara pada 15 Februari 1870 dan wafat di Alue Kurieng, Aceh pada 24 Oktober 1910 pada usia 40 tahun.
Pada satu pertempuran dengan Korps Marechausee di Paya Cicem, Cut Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan untuk terus melakukan perlawanan bersama pasukannya.
Ia menyerang pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo, namun dalam pertempuran tersebut Cut Meutia gugur oleh Korps Marechausee.
Teungku Adriansyah dalam kesempatan tersebut mengakui sangat bangga dan bersyukur atas penghargaan dan apresiasi yang diberikan oleh Bank Indonesia yang telah mencantumkan gambar Cut Meutia pada UK Rp1.000 emisi 2016 tersebut.
“Kami mewakili keluarga besar Nektu Cut Meutia menyampaikan terima kasih yang mendalam atas penghargaan dan apresiasi dari Bank Indonesia kepada kami, semoga kita selalu dapat mengingat jasa para pahlawan nasional,” ujar Teungku Adriansyah. (IA)