MEDAN, Infoaceh.net – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution secara terbuka mengakui bahwa Bank Sumut masih kalah dan tertinggal dari Bank Aceh Syariah dalam sejumlah sektor dan produk perbankan.
Ia mendesak manajemen bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu untuk berbenah dan mempercepat langkah ekspansi bisnis.
Pernyataan tegas itu disampaikan Bobby dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Kamis sore (30/10/2025), yang juga dihadiri jajaran Direksi Bank Sumut.
“Masalah ekspansi bukan hanya di luar, di dalam pun kita masih kalah. Bahkan, dengan beberapa BPD. Ini aja, masih kalah kita dengan Bank Aceh—lebih unggul di beberapa sektor, beberapa produk perbankan,” tegas Bobby di hadapan direksi Bank Sumut.
Menurut Bobby, Bank Sumut selama ini masih terlalu bergantung pada kewajiban pemerintah daerah yang menggunakan jasanya. Ia menilai pola tersebut tidak cukup untuk bersaing di industri perbankan yang semakin kompetitif.
“Jangan hanya mengandalkan dana APBD. Harus berinovasi, masuk ke market baru, cari segmen masyarakat yang lebih luas, dan hadir dengan produk yang dibutuhkan publik,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Bobby mendorong agar Bank Sumut segera naik kelas ke kategori Buku Dua, mengingat modal inti bank saat ini masih sekitar Rp4,5 triliun.
“Kalau naik kelas jadi Rp6 triliun, potensi dana kelolaan bisa 10 kali lipat. Termasuk peluang mengelola dana haji warga Sumut yang selama ini masih dipegang Himbara,” jelas Bobby.
Menurutnya, peningkatan permodalan menjadi kunci agar Bank Sumut mampu memperluas jaringan layanan, menarik investor, dan mengelola dana publik berskala besar secara profesional.
Selain mendorong ekspansi dan peningkatan modal, Bobby Nasution juga menyoroti tingginya rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) di Bank Sumut yang masih berada di atas 70–80 persen.
“BOPO Bank Sumut masih tinggi, bahkan di unit syariahnya bisa di atas 90 persen. Ini tidak efisien dan harus segera ditekan,” ujarnya.
Bobby menegaskan efisiensi menjadi ukuran utama kinerja manajemen bank. Ia meminta jajaran direksi segera melakukan langkah strategis agar profitabilitas meningkat dan Bank Sumut dapat bersaing dengan BPD lain di kawasan barat Indonesia.
Konferensi pers tersebut dihadiri lengkap oleh Direktur Bisnis & Syariah, Direktur Keuangan & TI, serta Direktur Kepatuhan Bank Sumut, yang menandakan keseriusan Pemprov Sumut dalam memacu transformasi dan kinerja bank daerah tersebut.



