Ahmad mengatakan, data adalah salah satu faktor penting untuk pembangunan, di mana hal itu masih menjadi tantangan bagi Indonesia untuk terus membenahinya, khususnya dalam aspek akurasi dan pemutakhiran data, guna mengefektifkan program perlindungan sosial dan ekonomi yang tepat sasaran.
“Tantangan yang dihadapi saat ini terkait target sasaran bantuan sosial kemiskinan yang mencakup seluruh penduduk untuk target pembangunan masih minim data,” katanya.
Oleh karena itu, pemerintah mengusung strategi ini, untuk memutakhirkan data guna mendukung program penanggulangan kemiskinan dan berbagai program lainnya dimana, salah satunya dengan melakukan transformasi data menuju REGSOSEK.
“Pendataan REGSOSEK perlu segera dilaksanakan agar dapat dimanfaat oleh seluruh program pelayanan masyarakat. Untuk itu kami adakan Rakor ini dengan seluruh elemen masyarakat, agar info REGSOSEK ini akan tersampaikan kepada seluruh masyarakat, karena REGSOSEK milik bersama,” katanya.
Karenanya, ia meminta semua kalangan untuk bisa ikut berkontribusi dan berkolaborasi menyukseskan pendataan ini dengan menyosialisasikan REGSOSEK kepada keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga masyarakat dapat menerima petugas degan baik serta agar data yang diberikan sesuai yang diharapkan. (IA)