Secara khusus, jika dilihat perkembangan tingkat kemiskinan di Aceh pada periode September 2021 – Maret 2022, persentase penduduk miskin di Aceh mengalami kenaikan dari 15,53 persen menjadi 14,64 persen. Berdasarkan daerah, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan sebesar 1,17 poin, yaitu dari 18,04 persen pada September 2021 menjadi 16,87 persen pada Maret 2022 sedangkan di daerah perkotaan turun sebesar 0,27 poin, yaitu dari 10,58 persen menjadi 10,31 persen pada periode yang sama.
Berdasarkan jumlah, penduduk miskin di daerah perdesaan turun sekitar 41,3 ribuorang sehingga jumlahnya menjadi 613,49 ribu orang pada Maret 2022 sedangkan di daerah perkotaan, jumlah penduduk miskin di Aceh naik turun sekitar 2,2 ribu orang sehingga jumlah penduduk miskin di Aceh menjadi 193,32 ribu orang pada Maret 2022.
Beberapa faktor yang diduga terkait dengan tingkat kemiskinan di Aceh pada periode September 2021 – Maret 2022 antara lain:
Hasil data dari Kerangka Sampel Area (KSA) menunjukkan produksi padi pada Maret 2022 (249,19 ribu ton) meningkat 63,66% dibanding September 2021 (152,26 ribu ton).
Nilai Tukar Petani (NTP) secara umum pada Maret 2022 meningkat 3,88% dibanding September 2021 (103,26). Hal ini salah satunya didorong peningkatan NTP pada subsektor tanaman pangan dan tanaman perkebunan
Laju pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga (y to y) Triwulan 1 2022 sebesar 6,44%, lebih tinggi dibanding Triwulan 3 2021 (3,04%).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) kondisi Februari 2022 (5,97%) lebih rendah dibanding Agustus 2021 (6,3%).
Terdapat penurunan penduduk usia kerja di Aceh yang terdampak Covid-19 (menjadi pengangguran, sementara tidak bekerja, pengurangan jam kerja) dari 207 ribu penduduk pada Agustus 2021 menjadi 140,1 ribu penduduk pada Februari 2022.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang pada Maret 2022 (37,72%) meningkat 33,05% dibanding September 2021 (28,35%), begitupun TPK pada akomodasi lainnya meningkat sebesar 2,90%. (IA)