BSI Region Aceh menunjukkan kinerja yang apik dan cemerlang hingga Agustus 2022. Penyaluran pembiayaan tumbuh 7,66% secara year to date atau tumbuh sebesar 1.126 miliar.
Sedangkan DPK (Dana Pihak Ketiga) tumbuh 2,21% secara year to date atau mencapai Rp 322 miliar. Di sisi lain khususnya penyaluran pembiayaan KUR sudah mencapai Rp1,8 triliun untuk 27.693 nasabah.
Artinya, penyaluran KUR BSI di Aceh sudah mencapai 77,16% dari target penyaluran KUR di region ini sebesar Rp 2,4 triliun di tahun 2022.
Pembiayaan Usaha Rakyat atau KUR adalah program pemerintah guna memajukan perekonomian dengan memberikan modal untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam bentuk pembiayaan atau pinjaman.
Dalam hal ini, BSI menjadi salah satu penyalur yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk pengajuan fasilitas ini nasabah harus memiliki kriteria yang ditetapkan, yaitu pelaku UMKM memiliki usaha produktif dan layak namun belum bankable.
Selain mendukung pengusaha mikro, Bank Syariah Indonesia juga memiliki fasilitas “Trade Service” yang melayani transaksi LC (Letter Of Credit), SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri), serta Bank Garansi.
Tentunya fasilitas Trade Service cukup membantu para pengusaha di Aceh untuk keperluan transaksi bisnis secara global.
Di sisi lain, dalam rangka memperluas akses keuangan dan digitalisasi perbankan, saat ini BSI Region I Aceh sudah memiliki 9.859 BSI Smart Agen, 13.998 QRIS merchant dan 849 EDC merchant per bulan Agustus 2022.
“BSI Region Aceh berkomitmen untuk memfasilitasi seluruh transaksi nasabah khususnya di Aceh berdasarkan prinsip syariah,” pungkas Wisnu Sunandar. (IA)