“Khusus untuk Aceh agar dilakukan tersendiri khusus (Talenta Wirausaha Muda) Aceh, untuk menjaring calon pengusaha UMKM dan pengusaha yang sudah jalan 1 sampai 2 tahun maupun yang lebih dari 2 tahun itu kita lombakan dengan hadiah yang cukup menarik dan yang lolos kita kasih juga pembiayaan KUR,” tutur Ngatari.
Sementara Direktur Sistem Manajemen Investasi Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Syafriadi mengatakan pihaknya saat ini memiliki program bernama UMKM Finance Empowerment.
Konsepnya adalah mengajak UMKM untuk lebih kuat dari sisi pembiayaannya dengan KUR, UMI (Ultra Mikro), dan SSRG (Skema Subsidi Resi Gudang).
Dia meminta BSI agar bisa terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari UMKM Center khususnya di Aceh melalui Program UMKM Finance Empowerment ini.
“Kita saling support satu sama lain. Karena tidak ada hal-hal besar yang bisa kita lakukan, apabila kita berjalan sendiri-sendiri. Alhamdulillah di Aceh kita sudah koordinasi dengan BSI, karena hanya bank syariah yang beropersi di Aceh.”
Syafriadi mengatakan pemerintah melalui Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu akan mengoptimalkan beberapa mitra sehingga dapat bergerak bersama-sama, dimulai yang pertama dari Aceh hingga ke Papua.
“Kita memberikan kontribusi untuk memperkuat UMKM yang ada di Indonesia,” pungkasnya. (IA)