BANDA ACEH — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Regional I Aceh, sepanjang tahun 2021 menyalurkan pembiyaan sebesar Rp 865 miliar atau meningkat sebesar 6,25%, sehingga total pembiayaan posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp 14,7 triliun.
Pada tahun 2021 BSI Regional Aceh diberikan target untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1,4 triliun. Dari target itu, BSI Aceh berhasil menyalurkan Rp 1,61 triliun, dimana melebihi target yang ditentukan BSI Pusat.
Untuk tahun 2022 ini, BSI Regional Aceh mendapat kuota KUR sebesar Rp 2,4 triliun.
“Dengan penyaluran KUR untuk sektor UMKM ini, kami ingin bersinergi dan menjadi dominan sebagai kontributor untuk pembangunan ekonomi Aceh. Kami ingin berkontribusi untuk mengakselerasi pembangunan Aceh,” tegas CEO BSI Regional I Aceh Wisnu Sunandar pada media gathering dalam rangka 1 Tahun BSI di Kantor UMKM Center BSI Aceh, Kamis (17/2).
Sementara rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau Financing to Deposit Ratio (FDR) pada BSI I Regional Aceh pada akhir tahun lalu telah menembus 100,82%. Itu artinya dana yang terkumpul dari masyarakat, telah disalurkan kembali melalui pembiayaan dengan jumlah yang lebih besar.
Untuk itu, Wisnu Sunandar mengimbau kepada masyarakat Aceh untuk terus memanfaatkan jasa layanan bank BSI, seperti penyimpanan dana, pembiayaan dan layanan digital.
Secara YoY, Dana Pihak Ketiga (DPK) di BSI Region Aceh tumbuh sebesar Rp 557 miliar atau meningkat sebesar 3,97% sehingga total DPK posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp 14,6 triliun.
Sementara itu, BSI Aceh juga mencatat aset Rp 16,36 triliun posisi 31 Desember 2021.
Dalam hal pembenahan yang dilakukan BSI Aceh dalam setahun terakhir, Wisnu Sunandar menjelaskan, BSI Aceh pada November 2021 telah melakukan penyatuan sistem, dari sebelumnya tiga sistem eks legacy dalam melakukan pelayanan transaksi nasabah, menjadi single system, sehingga saat ini tidak ada lagi masalah atau kendala apapun dalam bertransaksi.
Selain itu, kata Wisnu, BSI Aceh yang saat ini memiliki 700 ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di seluruh Aceh, telah melakukan penggantian terhadap 223 ATM, termasuk di dalamnya 58 mesin CRM. Penggantian dilakukan pada mesin ATM magnetic stripe menjadi ATM Chip.