Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

BSI Tak Mau Bayar Tebusan, LockBit Sebar Data Nasabah di Dark Web

Kelompok hacker LockBit, yang mengaku menyerang sistem IT BSI mengaku menyebarkan data nasabah yang sudah dienkripsi di Dark Web

JAKARTA — Kelompok peretas (hacker) LockBit, yang mengaku menyerang sistem IT PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kini menyebarkan data nasabah yang sudah dienkripsi di Dark Web.

LockBit mengaku telah mencuri 15 juta data nasabah BSI, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 Terabita data internal bak tersebut.

Dari pencurian data tersebut, ada 15 juta data pelanggan yang menjadi korban para hacker tersebut.

Hacker LockBit pun mengaku bertanggung jawab atas peretasan 1,5 TB data pribadi yang ada di BSI tersebut.

Mereka pun meminta sejumlah uang tebusan, jika tidak ingin data tersebut dibocorkan di internet. Pihak BSI pun memilih tidak menggubris permintaan tersebut.

“Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di dark web,” cuit akun Twitter @darktracer_int dengan unggahan tangkapan layar mengenai data-data BSI dan imbauan LockBit kepada nasabah pada Selasa, 16 Mei 2023.

Berbagai macam data terlihat dalam unggahan tersebut, mulai dari data retail banking hingga perpanjangan sewa ATM pelita insani. Semuanya berkas data itu bertanggal 8 Mei 2023 mulai dari pukul 11.25 hingga 12.03. Tanggal tersebut merupakan waktu di mana mulainya sistem BSI terganggu.

Namun, ada satu berkas yang memiliki tanggal 15 Mei 2023 pukul 20.50. Artinya kemungkinan data tersebut baru didapatkan LockBit tadi malam. Nama berkasnya Databases.

Selain itu, LockBit juga memberikan rekomendasi kepada seluruh nasabah BSI. Kelompok hacker tersebut menilai BSI tidak bertanggung jawab dan tidak mampu menjaga data-data nasabahnya.

Rekomendasi pertama, LockBit meminta agar nasabah berhenti menggunakan BSI karena tidak tahu bagaimana cara melindungi uang dan informasi pribadi dari penjahat. BSI bahkan tidak dapat menjalankan situs mereka dalam waktu seminggu.

“Hal terbaik yang bisa dilakukan oleh para penjahat kecil ini adalah berbohong kepada klien mereka, menghapus komentar di Twitter, dan membesarkan perut,” kata pihak LockBit.

Kedua, LockBit meminta kepada keluarga dan teman nasabah untuk berhenti menggunakan BSI. “Ini adalah poin yang sama pentingnya karena peringatan kami tentang ketidakbertanggungjawaban bank ini tidak akan sampai ke semua nasabah BSI,” ucap dia.

Ketiga, BSI harus memberikan kompensasi kepada nasabah atas masalah yang telah ditimbulkan. Selain itu jika ada data yang beredar, LockBit meminta agar nasabah pergi ke pengadilan dan mengajukan tuntutan hukum terhadap BSI.

LockBit menilai BSI melanggar undang-undang privasi data dengan membocorkan informasi dan membuat nasabah menunggu dan khawatir.

“Padahal mereka bisa saja membayar kami dan itu akan berhasil pada hari yang sama,” tutur dia.

“Kami tidak mengungkapkan kerentanan dalam sistem BSI dan staf bank yang disusupi, jadi kami menyimpan sebagian kecil data yang paling menarik untuk diri kami sendiri untuk dieksploitasi. Sampai jumpa lagi,” kata LockBit. “Semua data yang tersedia dipublikasikan!”

Sebelumnya, LockBit mengancam akan merilis semua data di web gelap jika negosiasi dengan pihak BSI gagal. “Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut,” tulis LockBit dalam websitenya Sabtu, 13 Mei 2023.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan secara resmi dari pihak BSI soal serangan tersebut. Hanya saja, Komisaris Independen BSI Komaruddin Hidayat mengonfirmasi adanya serangan siber sistem bank tersebut.

Serangan tersebut berdampak pada sistem BSI yang mengalami gangguan mulai Senin, 8 Mei 2023.

Tim ahli yang diturunkan, kata Komaruddin Hidayat, paling banyak berasal dari Bank Mandiri mengingat bank tersebut merupakan pemegang saham terbesar.

“Tim ahli juga akan memperkuat sistem layanan BSI agar data nasabah, karyawan, dan mitra tidak terkena serangan peretas,” pungkasnya. (IA)

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

Kasus Ijazah Dibantu Penyelesaian, Pemakzulan Gibran akan Landai
Sebutan Kakak-Adik Sinyal Prabowo Segera Reshuffle Kabinet
Nasib Hasto Diprediksi Mirip Tom Lembong
Ngaku Diseret-seret, Dian Sandi Pengunggah Foto Ijazah Jokowi Tetap Yakin
Dokter Gigi di Lubuklinggau Sumsel Digerebek Suami Saat Berduaan dengan Pria Muda di Indekos
Pinjaman Kopdes Merah Putih Berpotensi Gagal Bayar Rp 85,96 Triliun
Setelah bertahun-tahun hidup dalam gelap, Ibu Durnawati di Aceh Utara akhirnya dapat menikmati terang dari program listrik gratis PLN. (Foto: Ist)
Wagub Aceh Fadhlullah didampingi Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali bersilaturahmi dengan Sekjen MUI di kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Juli 2025. (Foto: Humas BPPA)
Seekor Sapi Dibakar dalam Latihan Ritual Sapi Merah di Utara Israel, Al-Aqsa Makin Terancam?
Mas Menteri Core Team

Mas Menteri Core Team

Opini
Dituduh Palsukan Akta, Rey Utami-Pablo Benua Dilaporkan ke Bareskrim
Viral Siswa Baru di Blitar Dianiaya Senior Saat MPLS, Dipanggil ke Belakang Toilet dan Dikeroyok
Jokowi Harus Diproses Hukum Jika IKN Turun Kelas
Ulama Sebut Kebijakan Pendidikan Dedi Mulyadi Diskriminatif
Kopda Bazarsah Dituntut Hukuman Mati Karena Tembak Tiga Polisi di Arena Sabung Ayam Way Kanan
PDIP No Comment soal Tidak Dapat Undangan di Kongres PSI
Simbol Rekonsiliasi atau Luka Lama yang Belum Sembuh?
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Tragis, Pria Tewas Setelah Tersedot ke Mesin MRI karena Pakai Kalung Logam
Tutup
Enable Notifications OK No thanks