Penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan menjaga jarak antar konsumen di SPBU Tunggal Cita Mulia, Lamsayeun, Aceh Besar.
Banda Aceh — Pertamina terus menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) resminya seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Diantaranya menugaskan operator di SPBU untuk selalu menggunakan pelindung wajah, mengatur posisi berdiri konsumen ketika mengisi BBM dalam jarak minimal satu meter.
Kontak fisik dengan konsumen juga diminimalisir untuk mengurangi potensi penularan COVID-19. Salah satunya dengan mendorong pembayaran non tunai, melalui aplikasi MyPertamina dan LinkAja. Terdapat 37 SPBU di Aceh sudah menyediakan layanan non tunai.
Sebelumnya, Gubernur Aceh telah menerbitkan surat nomor 440/7799 tanggal 29 Mei tentang Penegakan Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Dalam surat tersebut, Gubernur Aceh menegaskan agar SPBU menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan tidak melayani konsumen pengguna yang tidak mengikuti protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19.
“Pertamina terus mengimbau operator untuk memperhatikan social distancing dan mengimbau konsumen agar melakukan transaksi nontunai untuk mencegah penularan virus Corona,” ujar Unit Manager
Communication, Relations dan CSR
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo, Jum’at (12/6).
Pihaknya juga mengimbau konsumen yang datang ke SPBU untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Dengan tetap menggunakan masker, mencuci tangan di fasilitas yang telah disediakan setelah melakukan pengisian bahan bakar, serta melakukan pembayaran non-tunai. Tentunya ini akan berjalan dengan baik apabila semua pihak bersama-sama patuh dan disiplin menerapkan protokol ini.
Roby menjelaskan, untuk lebih memperluas penggunaan nontunai, Pertamina memperpanjang program cashback 30% atau maksimal Rp 20 ribu bagi konsumen Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex hingga 31 Juli. Program cashback 50% bagi pengemudi ojek online (Ojol) dan angkot pun masih berlaku.
