Kadis kelautan dan Perikanan Aceh Dr Ir Ilyas MP memberikan pengarahan kepada peternak ikan lele bioflok di Desa Lamreung Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
Banda Aceh — Bisnis di sektor perikanan memang cukup menguntungkan salah satunya bisnis budidaya ikan lele. Efrani, salah satu peternak ikan lele binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh sukses menjadi pengusaha ikan lele dengan omzet yang cukup mengiurkan setiap bulannya.
Bermodalkan kolam, bibit dan pakan hasil bantuan DKP Aceh, ia berhasil mengembangkan bisnis lelenya hingga meghasilkan omzet puluhan juta setiap 2 bulannya, dengan sistem panen selektif. Pasalnya tingkat konsumsi ikan lele di kalangan masyarakat Aceh tergolong tinggi. Terbukti permintaan pasokan ikan lele darinya selalu ramai tidak pernah sepi.
Pria kelahiran Aceh Utara 48 tahun silam tersebut memulai bisnis budidaya ikan lelenya di kawasan padat penduduk Gampong Lamreung, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar dengan menggunakan metode budidaya yang tak biasa. Ia mengembangkannya menggunakan teknik budidaya ikan kolam bioflok padat tebar.
Ia mengaku sudah menggeluti budidaya ikan lele dengan teknik bioflok ini sejak akhir tahun 2019. Ia mengaku DKP Aceh lah yang memperkenalkan teknik bioflok padat tebar tersebut dan langsung jatuh cinta dengan bisnis yang ia geluti selama 8 bulan terakhir ini.
Ayah dari 3 orang anak ini menjelaskan, sistem teknik bioflok sendiri adalah sistem budidaya ikan lele dengan rekayasa fermentasi dari air biasa menjadi jadi flok atau gumpalan-gumpalan kecil yang tersusun dari sekumpulan mikroorganisme hidup yang melayang-layang di air, flok bermanfaat untuk pengolahan air sehingga tidak menimbulkan aroma yang menyengat yang dihasilkan air kolam ikan yang lazimnya berbau amis.
“Flok juga berfungsi menghemat pakan karena flok juga menjadi pakan alami ikan lele dan paling penting adalah ramah lingkungan karena tidak berbau. Alhamdulillah belum ada warga gampong yang komplain,” ujar Efrani, Kamis (18/6).
Teknik budidaya bioflok ini dilakukan di dalam kolam yang berbentuk bulat yang terbuat dari jeruji besi, dilapisi terpal tebal untuk bisa menampung air dan memiliki luas diameter sekitar 3 meter persegi dengan tinggi 1 meter persegi. Kolam tersebut dapat menampung sekitar 4.000 ekor ikan lele.