Kekuatan saja tidak cukup, kata Almuniza, harus ada yang mengarahkan.
”Mari kita sama-sama memberikan semangat kebersamaan dan silaturahim. Semoga event yang natural seperti ini, ke depan bisa kita selenggarakan setahun/sebulan sekali,” pintanya.
Promosi Budaya dan Pariwisata
Ketua Panitia Festival Panen Kopi Gayo, Baginda Raya mengatakan event tersebut dipersiapkan dengan penuh kesederhanaan ala warga Desa Kute Lintang dan Pegasing.
Pemuda-pemudi kedua desa mengemas festival ini dengan kearifan lokal, agar esensi tradisi masyarakat Gayo tersebut mampu memikat wisatawan domestilk dan mancanegara untuk berkunjungan ke Aceh Tengah.
Reje Kute Lintang Samsul Bahri mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah mempercayakan desanya menggelar Festival Panen Kopi Gayo.
“Alhamdulillah, berkat kekompakan antar pemuda, kami bisa melangsungkan kegiatan ini untuk pertama kalinya,” ungkapnya.
Inisiator Festival Panen Kopi Gayo Hardiansyah mengatakan, event tersebut terwujud berkat gerakan dari pemuda-pemudi Desa Kute Lintang dan Pegasing.
“Untuk membangun kebudayaan dan pariwisata, kita harus berangkat dari desa, kami hanya bertugas untuk menstimulus agar desa ini menjadi salah satu tujuan wisatawan. Kalau ada kegiatan seperti ini, pasti perekonomian warga ikut berdampak positif. Terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat di sini yang telah tumbuh kembang dan mandiri,” ucapnya.
Perwakilan BPCB Aceh Miftah menyebut, Festival Panen Kopi Gayo merupakan salah satu bentuk implementasi dari amanat UU untuk memajukan kebudayaan Indonesia.
Dia berharap, upaya tersebut tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga terlibat peran dari masyarakat.
“Alhamdulillah masyarakat kita bisa menerjemahkannya, sehingga acara ini bisa terlaksana. Saya mendapat informasi kalau warga di sini baru pertama kali buat acara seperti ini. Jujur, kita sering buat event, kalau saya kasih nilai ini sudah 8,5. Sukses untuk anak muda semua,” katanya.
Festival Panen Kopi Gayo ini turut dihadiri, Anggota DPRA Bardan Sahidi, Kepala Dinas Pariwisata Aceh Tengah Zulkarnain, dan sejumlah tokoh masyarakat Desa Kute Lintang dan Pegasing. (IA)