BANDA ACEH — Sebanyak tiga maskapai penerbangan di Aceh, kembali akan melayani penerbangan nasional dan internasional dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.
Ketiga maskapai tersebut yakni AirAsia, Firefly, dan Lion Air.
Hal ini disampaiakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh Almuniza Kamal pada rapat persiapan pembukaan kembali rute internasional Bandara SIM di aula dinas setempat, Selasa (27/9/2022).
“Insya Allah pada 3 Oktober akan flight perdana dengan jadwal penerbangan dua kali dalam seminggu, Disbudpar Aceh sudah berusaha terkait dengan persiapan penerbangan ini, tentunya dengan memuliakan tamu adalah adat kita bersama sehingga berupaya untuk terus memastikan wisatawan betah di Aceh,” ungkap Almuniza.
Menurut Almuniza, Pemerintah Aceh akan terus berupaya unutk melakukan pembenahan di tempat destinasi wisata maupun cagar budaya yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara melalui kampanye destinasi wisata bebas sampah.
“Saya berharap ada gerakan bersih bersama komunitas yang ada di Aceh, seperti membersihkan sejumlah destinasi, serta menggencarkan media sosial agar masyarakat Aceh lebih tahu kita sedang mempersiapkan wisatawan untuk datang ke Aceh,” jelas Amuniza.
Selama Covid, Penerbangan di Aceh Menurun
Berdasarkan data dua tahun terakhir, sebut Almuniza, saat dunia dilanda pandemi covid, sejumlah penerbangan mengalami berbagai permasalahan, yakni penurunan penerbangan dan lonjakan permintaan perjalanan mengalami peningkatan.
Almuniza berharap, setelah diterpa pandemi, penerbangan AirAsia, Lion Air, serta FireFly bisa bangkit kembali, hal ini dibuktikan dengan dibukanya jalur penerbangan ke Kuala Lumpur serta penyiapan untuk bisa terbang menuju Penang juga.
“Insya Allah Disbudpar Aceh akan mengajak seluruh stakeholder untuk terus berbenah dan berusaha untuk terus memajukan pariwisata di Aceh, kita yakini bahwa Malaysia memiliki kesamaan terkait dengan budaya di Aceh, sehingga memungkinkan wisatawan Malaysia datang ke Aceh untuk melihat ragam sejarah di Aceh,” harap Almuniza.