BANDA ACEH – Kampanye ‘Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia’ dengan tagar #Pasar Laut Indonesia dan tema: Ikan dan Kopi Aceh tentu sangat sesuai dengan kondisi Aceh.
Sebagaimana diketahui, ikan dan Kopi merupakan dua sumber daya alam yang begitu menonjol di Aceh. Apalagi kopi Arabica Gayo yang 80 persennya diproduksi oleh para petani lokal.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dalam sambutannya pada puncak pelaksanaan Gernas BBI, di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Rabu (8/9).
Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
“Selain dari sektor perikanan, sektor pertanian dan perkebunan juga merupakan penopang kuat bagi tumbuhnya perekonomian di Aceh. Dan jika berbicara di tingkat dunia, yang paling menonjol dari sektor pertanian Aceh adalah kopi. Adapun Kopi yang dimaksud adalah kopi jenis Arabika yang dikembangkan di kawasan dataran tinggi Gayo,” ujar Gubernur Nova Iriansyah.
Sosok nomor satu di Pemerintahan Aceh itu menambahkan, lebih dari 60 persen produk kopi Arabika Aceh telah berhasil menembus pasar Eropa dan Amerika.
Dari total seluruh produk kopi arabika premium dalam negeri, 40 persennya berasal dari Tanah Gayo. Karena itu keberhasilan Aceh mengembangkan kopi Arabica, identik dengan keberhasilan rakyat dalam mengoptimalkan sumber daya alamnya. Tentu saja ini sebuah kebanggaan khusus bagi Aceh.
“Data ini jelas menunjukkan bahwa Kopi Gayo sangat digemari. Wajar jika Kopi Gayo juga menjadi kebanggaan nasional di tingkat dunia. Yang lebih membanggakan lagi, Bapak Ibu sekalian, sekitar 80 persen kebun kopi Arabica di Tanah Gayo dikelola oleh masyarakat, sisanya dikelola oleh korporat.
Kebanggaan pada produksi ini selayaknya kita perkuat, sehingga berbagai jenis usaha yang terkait di dalamnya juga turut berkembang,” kata Nova. (IA)