Hadapi Pinjol, Bank Aceh Buka Akses Lebih Luas Lewat ActionLink dan Gerai UMKM
Kehadiran dua layanan yang melibatkan partisipasi pelaku UMKM tersebut dikatakannya, untuk memperkuat 195 jaringan kantor Bank Aceh yang tersebar di seluruh wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Jakarta.
Muhammad Syah juga mengimbau agar kiranya masyarakat lebih bijak dalam menyikapi penawaran pinjol yang memberikan kemudahan di awal, namun risiko yang ditimbulkan di kemudian hari sangat merugikan masyarakat yang memanfaatkan pinjol tersebut.
“Sebagai bank milik masyarakat Aceh yang menjalankan fungsi intermediasi secara syariah dan diawasi oleh OJK, kami mengajak kepada seluruh masyarakat Aceh agar dapat menggunakan fasilitas pembiayaan Bank Aceh untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan,” ajaknya.
Selain itu menurutnya, Bank Aceh juga akan terus melakukan pengembangan produk sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses pembiayaan di Bank Aceh dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Lebih kanjut ditambahkan, pembiayaan KUR yang disalurkan oleh Bank Aceh hingga awal Juli 2023 telah mencapai Rp 361 Miliar dari alokasi yang diperuntukkan Bank Aceh sebesar Rp 510 Miliar di tahun ini.
“Pencairan KUR akan terus kami optimalkan sehingga dapat memperkuat sektor UMKM yang ada di Aceh. Begitupun, melalui KUR ini diharapakan dapat menciptakan ekosistem dari hulu ke hilir terhadapseluruh potensi ekonomi lokal yang dimiliki oleh Aceh,” ujarnya.
Ditambahkan Muhammad Syah, fasilitas pembiyaan KUR Bank Aceh Syariah memberikan margin atau imbal bagi hasil yang sangat memudahkan masyarakat, yakni dengan rate 3 hingga 6%. Jauh di bawah pinjol.
“Seyarat pengajuan juga cukup mudah. Dan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat yang belum pernah menikmati fasilitas pembiayaan dari Bank,” pungkasnya. (IA)