Banda Aceh, Infoaceh.net – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M. Nasir Syamaun mengajak Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh untuk ambil peran aktif dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Program nasional ini, kata Sekda, memiliki potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah dengan nilai peredaran uang yang mencapai Rp7 triliun lebih pada tahun 2026.
Ajakan tersebut disampaikan M. Nasir saat membacakan sambutan Gubernur Aceh pada pelantikan pengurus HIPMI Aceh periode 2025–2028, di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Ahad malam (2/11/2025).
“Pada 2026 nanti, Aceh akan memiliki 840 dapur MBG dengan potensi peredaran uang mencapai Rp7 triliun lebih. Potensi ini sangat besar dan membutuhkan dukungan dari dunia usaha, terutama HIPMI, agar bisa dikelola secara industri, baik, dan masif,” ujar Sekda.
Menurutnya, jika tidak dikelola secara serius oleh pelaku industri lokal, Aceh akan kesulitan memenuhi kebutuhan dapur MBG.
Apalagi, Sumatera Utara juga tengah menyiapkan 1.700 dapur serupa pada 2026, sehingga kemungkinan besar akan menghentikan pasokan bahan pangan ke Aceh.
“Selama ini, kebutuhan telur di Aceh mencapai hampir 3 juta butir per hari dan sebagian besar masih dipasok dari Sumut. Jika mereka memenuhi kebutuhan sendiri, kita akan kesulitan. Karena itu, HIPMI harus hadir dan mengambil peran penting dalam ekosistem MBG,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Sekda juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara HIPMI dan Pemerintah Aceh dalam menyukseskan berbagai program pembangunan ekonomi daerah.
Ia menilai, HIPMI memiliki kapasitas untuk memperkuat sektor industri pangan, pertanian, dan usaha mikro lokal yang bisa menopang kebutuhan MBG secara berkelanjutan.
“Kebutuhan dapur MBG ini tentu membutuhkan keterlibatan semua pihak. HIPMI harus hadir di sini, berkolaborasi dengan pemerintah dan semua entitas yang ada, termasuk dalam penataan pertambangan rakyat dan sektor strategis lainnya, agar kesejahteraan masyarakat segera terwujud,” kata M. Nasir.
Selain itu, Sekda menyebutkan bahwa Pemerintahan Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem dan Wakil Gubernur Fadhlullah atau Dek Fad mendapat target langsung dari Presiden Prabowo untuk menurunkan angka kemiskinan Aceh menjadi 6,7 persen dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 6,8 persen dalam lima tahun ke depan.
“Kami yakin, dengan hadirnya HIPMI dan kolaborasi di masa mendatang, target Pak Presiden yang diberikan kepada Pemerintahan Mualem–Dek Fad akan mampu kita jawab dengan keberhasilan, Insya Allah,” ucapnya optimistis.
Ketua BPD HIPMI Aceh Said Rizki Saifan menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Pemerintah Aceh. Ia menegaskan bahwa HIPMI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjalankan program pembangunan ekonomi yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dan penurunan angka pengangguran.
“Kami berkomitmen berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh dalam mendorong pengembangan sektor-sektor produktif, terutama di kalangan pengusaha muda. HIPMI siap berperan aktif dalam setiap agenda pembangunan yang bertujuan menyejahterakan masyarakat,” ujar Saifan.
Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari menilai, HIPMI Aceh di bawah kepemimpinan Said Rizki Saifan memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.
“Saifan adalah sosok muda yang visioner dan berintegritas. Saya yakin kepemimpinannya akan mampu membawa HIPMI Aceh lebih berperan aktif dalam pembangunan ekonomi di Bumi Serambi Mekah,” ujarnya.



