“Jika kita terus menjaga dan mengembangkan standar tinggi ini, maka bukan mustahil Sabang akan menjadi destinasi kelas dunia. Ini bukan hanya tentang pariwisata, tetapi juga tentang kebanggaan, kesejahteraan, dan masa depan kita semua,” pungkasnya.
Iboih bukan hanya tentang pantai yang memesona atau air laut sebening kristal. Desa ini adalah perpaduan harmonis antara alam, budaya, dan keramahan penduduknya. Wisatawan yang datang ke Iboih tak hanya dimanjakan dengan panorama bawah laut yang luar biasa, tetapi juga disuguhi pengalaman budaya yang autentik.
Di pagi hari, suara burung camar berpadu dengan desiran ombak, menyapa para wisatawan yang bersiap mengeksplorasi keindahan bawah lautnya.
Terumbu karang yang masih alami, ikan-ikan berwarna-warni yang berenang bebas, serta kejernihan air yang memungkinkan mata menangkap setiap detail keindahan bawah laut, menjadikan Iboih sebagai surga bagi para penyelam dan snorkeler.
Di daratan, para penduduk lokal menyambut dengan senyuman hangat. Mereka menawarkan makanan khas Sabang yang menggugah selera, seperti mie jalak Sabang yang kaya rempah atau ikan bakar segar yang disajikan dengan sambal khas Aceh.
Dampak Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat
Penghargaan ini bukan hanya meningkatkan daya tarik Iboih sebagai destinasi wisata, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, para pelaku usaha lokal mulai merasakan manfaatnya.
Penginapan, rumah makan, jasa penyewaan alat selam, hingga transportasi lokal, semuanya ikut merasakan lonjakan ekonomi.
Pemerintah daerah pun terus mendorong program pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata. Pelatihan bagi pemandu wisata, edukasi tentang keberlanjutan lingkungan, serta penguatan ekonomi kreatif menjadi prioritas utama agar masyarakat dapat terus berkembang seiring dengan meningkatnya pariwisata di Iboih.
Di ujung barat Nusantara, Iboih telah membuktikan bahwa kerja keras dan kecintaan terhadap tanah air mampu membawa sebuah desa kecil ke panggung dunia. Angin laut terus berbisik, menyampaikan kabar gembira ini kepada semesta bahwa di Sabang, mimpi telah menjelma menjadi nyata.