Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Desember 2022, antara lain: bensin, bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, beras, sewa rumah, rokok kretek filter, udang basah, ikan kembung, telur ayam ras, emas perhiasan, angkutan antar kota, sepeda motor, mie, ketupat/lontong sayur, cabai merah, bawang merah, nasi dengan lauk, mobil, pemeliharaan/service, dan bakso siap santap.
Sementara komoditas memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: minyak goreng, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan tuna, cumi-cumi, ikan teri, parfum, besi beton cabai rawit, bawang putih dan biaya administrasi transfer.
Pada Desember 2022, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,45 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,00 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen; kelompok transportasi sebesar 2,03 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran sebesar 0,56 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,38 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
Komoditas inflasi m-to-m, Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Desember 2022, antara lain udang basah sebesar 0,14 persen, daging ayam ras sebesar 0,12 persen, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu sebesar 0,11 persen, telur ayam ras sebesar 0,08 persen, ikan dencis sebesar 0,07 persen, ikan kembung, cabai merah dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,06 persen, beras sebesar 0,04 persen, dan ikan rambe sebesar 0,03 persen.
Sementara komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap deflasi, antara lain: bawang merah dan jeruk masing-masing sebesar 0,05 persen, angkutan udara sebesar 0,02 persen, sabun mandi cair, jeruk nipis/limau, dan pisang masing-masing sebesar 0,01 persen. (IA)