Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: minyak goreng, cabai merah, ikan tuna, daging ayam ras dan ikan rambe.
Pada November 2022, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,04 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,03 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen; kelompok transportasi sebesar 2,22 persen.
Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,58 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,34 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
Sementara beberapa komoditas yang dominan memberikan andil deflasi m-to-m pada November 2022, antara lain cabai merah sebesar 0,16 persen, beras sebesar 0,05 persen, ikan dencis, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, ikan kembung masing-masing sebesar 0,04 persen, cabai hijau, udang basah, ikan biji nangka/ikan kuniran masing-masing sebesar 0,02 persen, ikan bandeng/Ikan Bolu dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap inflasi m-to-m, antara lain: rokok kretek filter sebesar 0,08 persen, minyak goreng dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,04 persen, bawang merah, jeruk, emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen, rokok putih, ikan rambe, dan kangkung masing-masing sebesar 0,01 persen. (IA)