Jakarta – Anggota Komisi VI DPR-RI Fraksi Partai Demokrat asal Aceh Muslim mempertanyakan penyebab gagalnya investasi sebesar Rp 7 triliun oleh Murban Energy, perusahaan dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) untuk pariwisata di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.
“Investasi ini harapan rakyat Aceh, dan saya yakin Pak Pj Gubernur juga sudah bertemu Pak Menteri,” kata Muslim yang mempertanyakan langsung penyebab kegagalan investasi Uni Emirat Arab di Aceh pada rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Kementerian Investasi dan Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Muslim mempertanyakan problem utama kegagalan tersebut, sehingga investasi yang gagal tersebut bisa didorong kembali.
“Mungkin bukan hanya di Pulau banyak, tetapi juga kegagalan di daerah-daerah lain,” ujar Muslim yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Aceh.
Untuk itu, Muslim nenekankan agar anggaran investasi sebesar Rp 1.400 triliun bisa menyebar dan merata, agar di masa kepemimpinan Bahlil Lahadalia di Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terjadi pemerataan investasi.
Menjawab Muslim, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan gagalnya investasi Uni Emirat Arab di Aceh Singkil menjadi kawasan ekonomi khusus untuk pariwisata, karena investor meminta Tax Holiday, penghapusan pajak material.
“Saya sendiri sudah dua kali ke Aceh untuk proses ini dengan pemerintahan sebelumnya,” kata Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan Anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrat Muslim.
Bahlil menyampaikan, memang banyak permintaan dari investor Uni Emirat Arab yang memang harus kita hubungkan bersama, bukan hanya oleh pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah provinsi dan kabupaten/kota
“Namun kita sudah mencari solusi untuk permintaan Tax Holiday tersebut,” ujar Menteri Bahlil Lahadalia. (IA)