Anggota Komisi II DPRA, Sulaiman, SE
Banda Aceh — Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Sulaiman, SE menilai PT Pembangunan Aceh (PEMA) selama ini tidak memiliki komitmen yang jelas dalam dunia investasi.
Pasalnya, belum tampak kinerja Badan Usaha Milik Aceh (BUMA) itu yang membanggakan.
“Hingga hari ini boleh kita bilang, kinerja PT PEMA tidak ada yang bisa dibanggakan,” ujar Sulaiman dalam keterangannya, Kamis (25/6).
Karenanya, Komisi II bersama Komisi III DPR Aceh berencana akan memanggil manajemen PT PEMA untuk mempertanyakan sejauh mana realisasi kinerja dalam mengelola investasi di Aceh.
Disamping itu DPR Aceh juga akan mengevaluasi berapa jumlah investasi yang telah direalisasikan oleh PT PEMA hingga tahun ini, hingga konstribusi untuk Pendapatan Asli Aceh (PAA) sejak perusahaan pelat merah itu didirikan.
Dimana PT PEMA yang saban tahun disuntik dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), namun dinilai belum terlihat kinerja yang membanggakan untuk daerah Aceh.
“Makanya, Komisi II bersama Lomisi II DPR Aceh akan memangil pihak PT PEMA, kita ingin melihat dan mendengar laporan dari mereka, sudah berapa pendapatan daerah yang dihasilkan dari perusahaan itu, ” kata Anggota Komisi II DPR Aceh, Sulaiman.
Memang, publik menilai bobroknya kinerja PT PEMA setelah salah satu investor PT. Trans Continent, menarik diri dari Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar beberapa waktu lalu. “Kemudian PT Semen Laweung juga kami terima laporan belum membuahkan hasil yang bisa diandalkan,” terang politisi Partai Aceh ini.
Komisi II DPRA juga akan menanyakan tentang kesiapan PT PEMA dalam mengelola ladang migas Blok B di Kabupaten Aceh Utara.
“Menyangkut kejelasan informasi pengelolaan migas Blok B di Aceh Utara, akan kita tanya bagaimana yang sebenarnya kesiapan PEMS, sehingga publik tidak bingung,” pungkasnya. (IA)