BANDA ACEH — Keluhan masyarakat Aceh terhadap buruknya layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang telah terjadi sejak pertengahan tahun 2021 sampai saat ini belum juga berakhir.
Hampir tiap hari ada saja keluhan yang disampaikan oleh nasabah BSI di berbagai media sosial baik Facebook maupun grup-grup WhatsApp terkait gangguan yang kerap terjadi di ATM.
Umumnya masyarakat terutama nasabah BSI Aceh mengeluh tidak terlayani dengan baik di ATM seperti tidak bisa mengambil uang tunai untuk keperluan yang terkadang mendadak, tidak bisa transfer uang bahkan ada yang kartu ATM-nya ditelan mesin.
Tak ayal, kondisi tersebut membuat masyarakat kecewa dan menumpahkan kekesalannya di media sosial dengan kritikan pedas, sindiran bernada satire maupun sampah serapah atas kondisi yang telah berlangsung berbulan-bulan itu, namun sejauh ini belum ada solusi tuntas dari pihak BSI untuk mengatasinya.
Anwar, salah seorang nasabah BSI di Banda Aceh mengaku kecewa berat atas gangguan layanan ATM BSI yang kembali terulang pada Kamis siang (4/11).
Padahal warga tersebut ada perlu uang tunai sebesar Rp 2 juta untuk suatu keperluan mendadak. Namun, tetap tidak bisa ditarik meskipun sudah pergi ke beberapa ATM.
“Saya sudah coba pergi ke beberapa ATM untuk tarik uang tunai dari ATM BSI, tapi semua ATM tersebut minta maaf karena adanya gangguan, heran kita entah kenapa ATM BSI masih terus bermasalah,” sebutnya.
Kondisi tersebut secara tidak langsung juga telah memperburuk citra perbankan syariah di mata masyarakat dan kalangan orang awam di Aceh, yang di mata mereka mengesankan seolah-olah seperti itulah itulah layanan bank syariah yang kerap mengecewakan masyarakat.
“Penasaran kita, kok lama kali ini nggak beres-beres layanan ATM BSI di Aceh. Sehingga jadi bahan orang untuk membully syari’at Islam di Aceh (bukan hanya BSI yang dibully),” ujar salah seorang aktivis ormas Islam di Aceh.
Ketika keluhan masyarakat tersebut dikonfirmasi ke pihak BSI, otoritas bank syariah tersebut membenarkan adanya gangguan yang terjadi di ATM, sehingga telah membuat nasabah tidak nyaman.
“Terima kasih atas perhatian dan dukungan seluruh nasabah.
Kami mohon maaf sebelumnya atas gangguan ini,” ujar Retail Financing Business Deputy BSI Regional 1 Aceh Saiful Musadir di Banda Aceh, Kamis (4/11).
Menurutnya, saat ini terdapat hampir 200 ATM BSI di Aceh hasil migrasi dari induk (konvensional), yang usianya sudah di atas 5 tahun dan sering mengalami kerusakan dan mengakibatkan terjadinya gangguan.
“Saat ini terdapat 168 ATM BSI hasil migrasi dari induk (konvensional) di Aceh, yang usianya sudah di atas 5 tahun dan sering mengalami gangguan,” terang Saiful Musadir.
Untuk itu, lanjut Saiful, BSI Aceh saat ini secara bertahap sedang melakukan proses penggantian dengan mesin ATM baru.
Target penyelesaian diharapkan bisa tuntas dalam bulan November dan Desember 2021.
“Kita menargetkan penyelesaian Insya Allah dalam bulan November dan Desember tahun ini. Mohon doanya semoga proses penggantian mesin ATM ini berjalan lancar,” pungkasnya. (IA)