Banda Aceh — Kementerian Pertanian melalui Direktur Pembiayaan KUR Pertanian melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan di Aceh.
Serangkaian sosialisasi dilakukan dengan pihak Bank Aceh Syariah, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan beberapa koperasi serta perusahaan.
Direktur Utama PT Mitra Agro Kreatif Muslahuddin Daud yang ikut hadir dalam pertemuan di Bank Aceh Syariah, Senin (08/07/2021) mengatakan, tahun 2021 Pemerintah Aceh mengalokasikan Rp 70 triliun.
“Ini meningkat dari jumlah tahun lalu Rp 50 triliun,” sebutnya.
Team leader dalam sosialisasi ini Indah Megahwati, selaku Direktur Pembiayaan KUR, mengatakan untuk Provinsi Aceh dialokasikan Rp 3 triliun untuk 2021.
Sebesar Rp 2 triliun diperuntukkan bagi tanaman pangan hortikurtura dan peternakan, sementara Rp 1 triliun diperuntukan bagi KUR alat dan mekanisasi pertanian.
Dalam waktu dekat Kementerian Pertanian akan mengeluarkan Permentan KUR 2021 yang merincikan secara teknis sistem pencairan KUR ini.
Direktur mengatakan salah satu model yang akan diterapkan adalah adanya lembaga Off Taker yang menjembatani proses antara perbankan dan petani. Kebijakan ini diambil atas hasi evaluasi seluruh proses pencairan KUR Pertanian di Indonesia.
Dalam sosialisasi di Bank Aceh Syariah juga dilakukan perjanjian awal (MoU) antara pihak BAS dengan calon OFF Taker, Koperasi Produsen Maju Jaya Beusare, Aceh Agro Creatif Coops dan PT Mitra Agro Kreatif. MoU ikut ditandatangani Direktur Pembiayaan KUR Pertanian
Dirut Utama PT MAK berharap agar dana ini bisa segera dicairkan
Direktur Utama BAS Haizir Sulaiman menyambut baik program ini, dan berharap ada margin subsidi dari pemerintah dari proses selama ini secara konvensional menuju syariah.
Dalam pertemuan tersebut juga hadir Bupati Simeulue Erly Hasyim. Ia mengatakan yang sudah pernah mengajukan KUR tahun yang lalu berharap segera dikucurkan terutama KUR untuk Alsintan. (IA)