Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Konflik Timur Tengah Mengancam Ekonomi Indonesia: Subsidi Energi Melonjak, Target Pertumbuhan Terancam

"Yang paling berisiko tinggi adalah subsidi energi melonjak signifikan. Harga BBM naik, bahkan tarif listrik juga berisiko disesuaikan karena sejak 2017 tidak ada kenaikan tarif listrik," ujar Bhima saat dihubungi VIVA, Senin (23/6/2025).

Infoaceh.net – Ekonomi Indonesia berpotensi menanggung beban berat akibat memanasnya konflik di Timur Tengah, menyusul bergabungnya Amerika Serikat dengan Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran.

Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menghambat tercapainya target pertumbuhan ekonomi.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran tengah menjadi sorotan dunia karena berpotensi menyebabkan kenaikan harga minyak mentah. Bagi Indonesia, Bhima menilai bahwa subsidi energi berpotensi melonjak signifikan dan membebani APBN.

“Yang paling berisiko tinggi adalah subsidi energi melonjak signifikan. Harga BBM naik, bahkan tarif listrik juga berisiko disesuaikan karena sejak 2017 tidak ada kenaikan tarif listrik,” ujar Bhima saat dihubungi VIVA, Senin (23/6/2025).

Bhima menuturkan, keterlibatan AS secara langsung dalam konflik ini juga akan mengganggu distribusi minyak dan gas (migas), serta berbagai bahan baku yang melalui Selat Hormuz. Harga minyak mentah diproyeksikan mencapai US$83 per barel setidaknya pada awal Juli 2025.

“Estimasi harga minyak mentah menyentuh US$80-US$83 per barel dalam waktu dekat, setidaknya awal Juli 2025. Meski permintaan energi saat ini sedang turun, tapi konflik bisa mendorong naiknya harga minyak signifikan,” tegasnya.

Bhima menekankan, terdapat hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah, yakni lonjakan biaya impor BBM yang akan menyebabkan kenaikan pada inflasi harga yang diatur pemerintah, di tengah turunnya daya beli masyarakat.

“Harus diperhatikan pemerintah adalah lonjakan biaya impor BBM akan sebabkan inflasi harga yang diatur pemerintah melonjak, tapi di saat daya beli lesu. Ini bukan inflasi yang baik, begitu harga BBM naik, diteruskan ke pelaku usaha dan konsumen membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga melambat,” jelasnya.

Ekonomi Diperkirakan Hanya Tumbuh 4,5 Persen Jika Perang Berlangsung Lama

Bhima menilai, jika perang tersebut berlangsung lebih lama, maka ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh 4,5 persen secara year on year (yoy) pada tahun ini. Artinya, ekonomi Indonesia tidak akan tumbuh sesuai target pemerintah yang sebesar 5,2 persen pada 2025, atau semakin berat mencapai pertumbuhan 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Proyeksinya jika perang berlangsung lebih lama ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 4,5 persen year on year tahun ini. Makin berat mencapai target 8 persen pertumbuhan ekonomi, karena situasi eksternalnya terlalu berat, ditambah adanya efisiensi anggaran pemerintah,” tegasnya.

Maka dari itu, Bhima mengatakan setidaknya ada empat hal yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, pemerintah harus segera mengamankan komitmen investasi dari negara Timur Tengah khususnya GCC (UAE, Qatar, Saudi dan sebagainya) sebelum eskalasi konflik di Timur Tengah terus naik. Kedua, mendorong pengembangan energi terbarukan lebih cepat, sehingga ketahanan energi dapat terjaga, tidak terlalu bergantung pada impor BBM dan LPG. Ketiga, mempercepat serapan anggaran khususnya yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja.

“Keempat, BI wajib memastikan transmisi suku bunga yang lebih rendah ke bank domestik,” imbuhnya.

Lainnya

Presiden Prabowo Subianto
Erick diduga memecat Komisaris Utama (Komut) PT ASDP Indonesia Ferry, Lalu Sudarmadi setelah melaporkan potensi korupsi di perusahaan pelat merah itu kepadanya.
Mantan pecatan TNI AL, Satria Arta Kumbara, yang kini menjadi tentara Rusia, ingin pulang ke Indonesia.
Pemerintah kembali memantik kemarahan publik. Kali ini bukan soal bansos atau proyek mangkrak, tapi rencana pembatasan layanan panggilan suara dan video pada aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram.
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus pemerkosaan dan pencabulan yang dilakukan seorang pria penyandang disabilitas berinisial C (34) terhadap dua korban anak di bawah umur di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Saat pesta pernikahan keduanya digelar menimbulkan insiden hingga tiga orang tewas termasuk polisi di Pendopo Garut, Jabar pada Jumat (18/7/2025) lalu. 
Pesawat-pesawat ditembak jatuh dari udara
komika ternama Abdur Arsyad terlihat berdialog hangat namun penuh makna dengan Sultan Tidore, H. Husain Alting Sjah
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan menangkap 24 warga negara asing (WNA) di kawasan Cilandak Barat dan Apartemen Kalibata City.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bukan partai milik keluarga
“Transaksi tertingginya (rekening terindikasi judol) adalah Rp3 miliar lebih. Transaksi terendahnya Rp1.000. Rata-rata deposit kalau dirata-ratakan adalah Rp2 juta lebih,” kata Saifullah Yusuf, dikutip Minggu (20/7/2025).
Mahasiswa KKN USK Kelompok LT_BM-SPT 1. (Foto: Ist).
Pembukaan Aceh Mandarin Camping 2025 di Universitas Syiah Kuala, pada Senin (21/07/2025). (Foto: Humas USK
Plt. Sekda Aceh, M Nasir melepas Kontingen Aceh FORNAS VIII ke NTB di Anjong Mon Mata Mata Banda Aceh, Senin malam (21/7). (Foto: Ist)
Gubernur Aceh terima penghargaan Pimred Award 2025. (Foto: Ist)
Kajati Aceh Yudi Triadi SH MH memimpin rapat penyusunan draft perjanjian kerja sama antara Kejati Aceh dan Kodam IM, Senin, 21 Juli 2025. (Foto: Ist)
Anggota DPRA Mawardi Basyah dituntut 1 tahun penjara
Wagub Aceh Fadhlullah bersama Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal dan Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar mengikuti peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Bandar Lampahan, Bener Meriah, Senin (21/7). (Foto: Ist)
RSJ Aceh memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 dengan menggelar kegiatan khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang tergabung dalam program Day Care, Senin (21/7). (Foto: Ist)
Juru bicara Fraksi Partai Nasdem DPRK Banda Aceh Teuku Iqbal Djohan
Enable Notifications OK No thanks